Menyulap Labuan Bajo Jadi Wisata Premium

Pemandangan laut di Labuan Bajo dari atas Hotel Ayana Komodo.
Sumber :
  • vivanews/Dusep Malik

VIVA – Atap bangunan mengerucut menyerupai rumah adat Way Rebo berdiri kokoh di atas Puncak Waringin, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Bangunan itu akan dijadikan pusat kreatif dan menara pandang melihat wajah Labuan Bajo. 

Presiden Joko Widodo yang kembali datang ketiga kalinya di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, sempat mengunjungi bangunan yang baru selesai dikerjakan pada tahap pertama oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR itu.

Dalam kunjungannya, Jokowi mempunyai misi untuk mendorong KSPN Labuan Bajo go international. Salah satunya adalah menargetkan Labuan Bajo menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan KTT ASEAN pada 2023.

Untuk itu, Jokowi pun menegaskan kepada seluruh bawahannya untuk dapat segera menyelesaikan seluruh proyek pengembangan KSPN Super Prioritas Labuan Bajo pada akhir 2020.

Menurut Jokowi, pada tahun ini, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah untuk pengembangan Labuan Bajo. Kementerian Perhubungan menganggarkan Rp1,2 triliun untuk pengembangan Bandara Komodo dan Rp100 miliar bagi pengembangan Dermaga Peti Kemas di Rangko Menjerite.

Sementara itu, dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan hingga Rp979 miliar. Anggaran itu untuk peningkatan infrastruktur jalan, pembangunan trotoar dalam kota, dan peningkatan sarana permukiman.

Dari rencana pengembangan KSPN tersebut, sedikitnya ada lima zona yang ingin ditata, yaitu Bukit Pramuka, Kampung Air, Pelabuhan Peti Kemas, dan Dermaga, Kawasan Marina, serta Kampung Ujung. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, penataan dan pengembangan KSPN Labuan Bajo sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019. Bahkan, pada tahap pertama itu pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp87,4 miliar.

Pada tahap pertama itu, Kementerian PUPR telah melakukan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan dengan anggaran mencapai Rp65,1 miliar, permukiman Rp19,5 miliar, dan sektor perumahan sebesar Rp1,75 miliar.

Sementara itu, pada 2020, dana yang dianggarkan sebesar Rp979 miliar akan digunakan untuk empat kegiatan, yaitu proyek di sumber daya air Rp67,7 miliar, jembatan dan jalan Rp418,77 miliar, permukiman Rp360,42 miliar, serta perumahan sebesar Rp132,39 miliar.

Kantong Masyarakat Bertambah Tebal