Masyarakat Abai Prokes Saat Libur Lebaran, Sandiaga Uno: Viralkan!
- Putra Nasution/VIVA.
VIVA – Keputusan tetap mengizinkan tempat wisata dibuka selama libur Lebaran 2021 tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Nomor 81/SE/2021, tentang operasional tempat wisata atau rekreasi pada libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah/ 2021 di masa pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Meski demikian, Pemeritah Provinsi DKI Jakarta menerapkan sejumlah peraturan untuk menghindari penyebaran virus COVID-19 selama libur Lebaran. Salah satunya adalah pembatasan pengunjung dengan ketentuan kawasan pariwisata atau taman rekreasi dan wisata tirta sebanyak 30 persen dari kapasitas maksimal.
“Pemantauan kesiapan destinasi kami masih terus koordinasi. Khususnya untuk Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan arahan yang harus memastikan kapasitas maksimal 30 persen dengan prokkes ketat dan disiplin,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam Weekly Briefing, Senin 10 Mei 2021.
Di sisi lain, Sandi juga menjelaskan bahwa untuk mendukung kebijakan kapasitas 30 persen tersebut, beberapa lokasi wisata seperti di theme park indoor yang terletak di Cibubur telah menerapkan teknologi. Yakni, ketika sudah ada lebih dari 50 orang memasuki satu area, berhenti dan itu ada pemberitahuannya.
“Kemarin saat kita mengadakan acara Nggak Mudik Dibikin Asyik kita sudah sesuaikan peraturan dan sudah ada teknologinya itu. Jadi itu upaya kita dan kita harapkan bahwa kepatuhan kita ini menjadi kepastian agar destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif bukan menjadi pemicu klaster baru, jadi kembali lagi pada diri kita sendiri,” kata Sandi.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pemerintah pusat terus mengingatkan masyarakat dan pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif patuh dan ketat dalam penerapan protokol kesehatan.
“Apalagi kalau lagi foto-foto, kalau mereka lagi foto-foto, lepas dong masker lepas dong masker, ini saya terus mengingatkan karena begitu dilepas maskernya proteksi utama mereka hilang,” kata Sandi.