Ini Bedanya Karakteristik Jemaah Haji Saat Datang dan Pulang

Jemaah calon haji kloter 10 Embarkasi Palembang sudah berihram sebelum diberangkatkan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Ketua Tim Mobile dr. Rachmawanti mengatakan ada sedikit perbedaan karakteristik kepulangan jemaah yang melalui Bandara Jeddah untuk jemaah haji gelombang 1 dan kepulangan melalui bandara Madinah untuk gelombang 2.
 
“Pulang melalui bandara Jeddah cukup menyita stamina dan lebih lama dari Madinah. Jarak dari pemondokan di Mekah ke Bandara Jeddah cukup jauh. Selain itu, suhu udaranya cukup tinggi dan kelembaban juga tinggi, sehingga keringat yang keluar itu sangat banyak. Jemaah disarankan untuk banyak minum," jelasnya.
 
Sedangkan untuk Bandara di Madinah, kata Rachmawanti, jarak dengan penginapan cenderung dekat. Jemaah bisa berangkat tidak terlalu awal. Suhu udara memang tinggi dengan kelembaban yang rendah, namun jemaah bisa menunggu di dalam ruangan yang sejuk. Meski demikian jemaah juga tetap dianjurkan banyak minum.


 
Saat datang ke Tanah Suci, jemaah yang sakit sebagian besar didominasi karena faktor kelelahan dan mabuk udara. Selain itu juga ada kekambuhan (eksaserbasi) dari penyakit yang sudah di berita sebelumnya.

Sedangkan pada saat kepulangan, hal yang perlu diwaspadai adalah jemaah-jemaah yang post rawat baik dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia ataupun di RSAS. Umumnya kondisi jemaah belum sepenuhnya pulih dan nafsu makan juga belum kembali ke seperti semula. Selain itu  ditambah lagi dengan faktor kelelahan untuk menyiapkan kepulangan.
 
“Ini perlu perhatian khusus. Jemaah harus tetap semangat, karena keluarga sudah menunggu di rumah,” kata Rachmawanti. (ren)