Masih Ada Calon Haji Jatim Bawa Obat Kuat

Jemaah calon haji kloter terakhir masuk Asrama Haji Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 5 Agustus 2019.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Pemberangkatan jemaah calon haji Embarkasi Surabaya memasuki hari terakhir pada Senin, 5 Agustus 2019. Begitu jemaah masuk Asrama Haji Surabaya di Sukolilo, masih saja ditemukan calon haji yang membawa rokok dan jamu tradisional dengan jumlah melebihi ketentuan.

Pemberangkatan terakhir jemaah calon haji Embarkasi Surabaya ialah jemaah kelompok terbang (kloter) 84 dan 85. Mereka berasal dari Kabupaten Pamekasan, Sidoarjo, Surabaya, dan Bali. "Dari Sidoarjo juga ada Bapak Menpora naik haji," kata Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Surabaya, Sutarno Pertowiyono.

Dia menjelaskan, pada saat pemeriksaan barang milik jemaah calon haji asal Pamekasan, ditemukan rokok dan jamu tradisional di dalam sembilan koper. "Ada rokok dan jamu, seperti (jamu) rumput laut, Rumput Fatimah, Kuku Bima, dan obat kuat," papar Sutarno. 

Sama seperti temuan calon haji sebelumnya, pemilik koper mengaku rokok dan jamu yang dibawa itu adalah titipan teman yang bermukim atau bekerja di Arab Saudi. Karena jumlahnya melebihi ketentuan, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyita barang-barang itu.

"Semua barang sitaan kami kumpulkan dulu, nanti dirapatkan mau dimusnahkan atau bagaimana," ujar Sutarno.

Tahun ini PPIH Embarkasi Surabaya memberangkatkan calon haji sebanyak 38.150 orang, terbagi dalam 85 kloter. Rinciannya, 35.076 dari Jawa Timur, 1.054 asal Bali, dan 965 asal Nusa Tenggara Timur. Laporan terakhir, sembilan calon haji asal Jatim meninggal dunia di Tanah Suci. (ase)