Tinggal di Sekitaran Jamarat Mina, Jemaah Pilih Kembali ke Hotel

Persiapan tenda jemaah haji di Mina jelang puncak haji 2019
Sumber :
  • MCH 2019

VIVA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Daerah Kerja Mekah, tidak melarang jemaah haji yang hotelnya berada di sekitaran Jamarat atau tempat melontar jumrah, untuk kembali hotelnya setelah melempar jumrah.

Sebab, skema penempatan jemaah yang hotelnya dekat dengan Jamarat (di wilayah Syisyah) akan ditempatkan di Mina Jadid, yang berjarak 7-8 kilometer dari Jamarat. Sementara itu, jarak dari hotel jemaah di wilayah Syisyah ke Jamarat hanya sekitar empat kilometer.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian jemaah pilih kembali ke pemondokan, ketimbang ke tenda (Mina Jadid). Setelah lempar jumrah kembali ke pemondokan," kata Kepala Daker Mekah, Subhan Cholid, Senin 5 Agustus 2019.

Menurut Subhan, jumlah jemaah haji Indonesia yang ada di Mina Jadid sebanyak sembilan maktab atau sekitar 27 ribu jemaah. Sebagian dari mereka memilih kembali ke hotel pemondokan usai melempar jumrah dan kembali lagi ke Mina untuk mabit (berdiam diri) di Mina.

"Ketika mereka pulang ke pemondokan, harus kembali mabit menjelang malam hari, kembali ke Mina, dan melontar jumrah dan ke pemondokan lagi," terang Subhan.

Terkait hal ini, delegasi DPR RI sempat mempersoalkan jemaah haji yang tinggalnya dekat dengan Jamarat. Sementara, lokasi tenda mereka berada jauh di Mina Jadid, yang jaraknya 7-8 km dari Jamarat.

Anggota Komisi VIII DPR, Hasan Aminuddin mengaku sempat mendapat pertanyaan dari jemaah bahwa jarak hotel mereka lebih dekat dengan Jamarat, ketimbang tenda mereka di Mina Jadid yang jaraknya tujuh kilometer ke Jamarat.

"Boleh enggak jemaah ini netap di hotel, tidak harus ke tenda, dan makanannya gimana? Minta solusinya?" tanya dia, saat menggelar rapat dengan PPIH Mekah, Minggu 4 Agustus 2019.

Menurut Hasan, jemaah lebih memilih berjalan kaki dari hotel ke Jamarat, yang jaraknya sekitar empat kilometer. Di samping itu, kembali ke hotel lebih nyaman dan mandinya pun tidak antre seperti umumnya di kamar mandi yang ada di sekitaran Mina.
 
"Selama ini kita tidak melarang, silahkan saja yang mau kembali ke hotelnya, karena rata-rata begitu. Jemaah yang menempati Mina Jadid itu mereka pilih kembali ke hotel dekat Jamarat, itu di Syisyah 1 dan 2," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis menjawab pertanyaan anggota DPR RI.

Sementara itu, untuk konsumsi jemaah yang memilih kembali ke hotel, tidak ke tenda di Mina, maka risikonya tidak mendapat makan. Karena jatah makan untuk jemaah akan diberikan di tenda-tenda. Sejauh ini, jatah makan jemaah yang kembali ke hotel belum bisa diberikan.

"Kalau konsumsi itu kontraknya ada di tenda, dan kami tidak tahu di hotel mana saja mereka (yang kembali ke hotel). Karena, distribusi makan di Mina, saat luar biasa crowded," terang Sri Ilham. (asp)