Polisi Tahan Tersangka Penipu Puluhan Calon Haji Modus Berangkat Cepat

Jemaah calon haji naik pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

VIVA – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan MD, warga Kelurahan Bondo Mungal, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, sebagai tersangka penipuan, dengan modus berangkat cepat.

Bahkan, polisi juga menahan MD yang telah mengakibatkan 50 calon haji gagal berangkat ke Tanah Suci. 

Dari hasil pemeriksaan, MD diketahui berprofesi sebagai guru. Diduga, dia melancarkan aksinya tidak seorang diri. "Pelaku sudah kita tahan hari ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera kepada VIVAnews, Rabu, 7 Agustus 2019. 

Kasus ini bermula ketika seorang korban bernama Ichwanul Hakim, warga Tambaksari, Kota Surabaya, bersama 50 korban lainnya melapor ke SPKT Polda Jatim, Senin malam, 5 Agustus 2019. Mereka mengaku tertipu setelah gagal berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah haji tahun ini. 

Mereka melapor setelah bus yang mereka tumpangi dicegat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan polisi sebelum sampai ke Asrama Haji Surabaya, Senin siang, 5 Agustus 2019. 

Dari Stadion Bangkodir, Bangil, Pasuruan, mereka diarahkan pelaku untuk berangkat ke Tanah Suci dengan bus. Para korban juga diberikan seragam khas jemaah calhaj.

Korban ternyata tidak hanya berasal dari sejumlah daerah di Jatim. Tetapi juga ada yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Sanggau, Kalimantan Barat. 

Pelaku menjanjikan korban berangkat tahun ini kendati masuk waiting list 2040. Syaratnya, membayar biaya tambahan antara Rp10 juta sampai Rp40 juta. Korban dijanjikan kursi kosong jatah Kementerian Agama. 

Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kemenag Jatim, Jamal, mengaku tidak tahu siapa pelaku. Menurut dia, kejadian itu di luar urusan Kemenag maupun PPIH Embarkasi Surabaya. "Silakan usut sendiri siapa pelakunya dan siapa mereka (korban)," ujarnya saat dikonfirmasi VIVAnews