Indonesia Minta Fasilitas Iyab untuk Jemaah Haji Diperluas

Dirjen Haji, Nizar Ali bersama DIrektur Bina Haji Khoirizi di Bandara Madinah
Sumber :
  • MCH 2019/Darmawan

VIVA – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nizar Ali berharap agar fasilitas Iyab (ditulis Eyab) bisa diperluas sehingga dapat dinikmati oleh seluruh jemaah haji Indonesia nantinya. Layanan Iyab ini terbukti mempercepat masa tunggu jemaah di bandara kepulangan. 

"Ini tentu kita syukuri dan upayakan ke depan agar bisa meluas untuk kloter-kloter yang lain," kata Nizar yang hadir didampingi Direktur Bina Haji Khoirizi di Nizar Ali di lounge Iyab, Bandara Prince Mohammed Bin AbdulAziz Madinah, Rabu, 4 September 2019.

Nizar mengatakan sesuai komitmen General Authority of Civil Aviaton(GACA) akan memperluas cakupan kloter yang akan menerima program Iyab pada tahun-tahun mendatang, termasuk dapat dinikmati oleh negara-negara lain.

"Kita patut bersyukur, untuk program ini Indonesia dipilih menjadi negara yang pertama kali menikmati program Iyab," ujarnya. 

Menurutnya, ada dua negara yang menikmati Iyab di Madinah, Indonesia dan Malaysia. Indonesia ada 28 kloter jemaah haji yang berasal dari embarkasi Jakarta dan Surabaya, sedangkan Malaysia cuma 4 kloter.

Wakil Menteri Haji Urusan Ziarah Madinah, Muhammad Abdulrahman Albejawi mengaku sangat bahagia dengan Iyab sebagai salah satu inovasi pemerintah Arab Saudi selain fast track.

"Iyab sebagai salah satu inovasi yang kami berikan dan satu keuntungan jemaah haji Indonesia mendapatkan awal inovasi Iyab ini," kata Bejawi.

Ia mengatakan pemerintah Arab Saudi memilih Indonesia sebagai negara pertama yang menikmati  layanan Iyab tahun ini, karena dinilai memiliki persiapan dan sistem jauh lebih baik.

"Kita bisa saksikan awal kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara Madinah sangat baik, sangat rapi," ujarnya.

Bejawi juga mengapresiasi kerjasama antar kedua negara yang sangat erat sehingga program Iyab ini dapat terealisasi di tahun ini. Ia berharap, ke depan inovasi ini akan jauh lebih baik dan jumlah negara penerima fasilitas ini juga semakin banyak.

Sementara itu, Kepala Bandara AMAA Madjid Abu Daud mengatakan tahun ini merupakan perdana dilaksanakannya program Iyab. Ia berharap agar pengalaman Iyab tahun ini dapat dijadikan pertimbangan agar di tahun mendatang bisa lebih banyak lagi jemaah haji yang menikmati fasilitas Iyab.

Adapun salah satu yang menjadi pertimbangan Iyab diberikan kepada jemaah Indonesia adalah, karena jemaah haji Indonesia dikenal sebagai jemaah haji yang tertib. Selalu mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. "Sehingga memudahkan pekerjaan kami di sini," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, untuk kepulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara King AbdulAziz Jedah, pemerintah Arab Saudi memberikan kesempatan pada 16 kloter jemaah Indonesia untuk menikmati fasilitas Iyab. 

Sedangkan jemaah haji gelombang II yang kembali ke Tanah Air melalui Bandara Prince Mohammed Bin AbdulAziz Madinah, Indonesia diberikan slot sebanyak 28 kloter dari total 32 kloter jemaah haji yang menikmati fasilitas Iyab di Madinah.