Jadi Petugas Haji, Si Kembar Hasan dan Husen Tak Pernah Bertukar Peran

Petugas haji kembar, Hasan bin Yahya (kanan) dan Husen bin Yahya (kiri)
Sumber :
  • VIVA/Dedy Priatmojo

VIVA – Menjadi petugas haji Indonesia di Arab Saudi merupakan kebanggaan. Tak hanya bisa membantu jemaah haji dari negeri sendiri, tapi sekaligus melayani Tamu Allah atau Duyufurrahman di Tanah Suci, melaksanakan ibadah haji, rukun kelima dari agama Islam.

Kebanggaan ini dirasakan oleh si kembar kakak beradik Hasan dan Husen. Meskipun lahir dan besar di Jeddah, tapi keduanya adalah warga negara Indonesia. Cinta keduanya pada Indonesia, diwujudkan dengan menjadi petugas haji melayani jemaah haji Indonesia. 

"Kita alhamdulillah tahun ini baru diterima dari KJRI, jadi tahun 2019 baru ini," kata Hasan Abdullah bin Yahya saat berbincang bersama Media Center Haji di kawasan Mina, beberapa waktu lalu.

Hasan dan Husen mengaku tahun ini adalah pertama kalinya bergabung menjadi petugas haji. Mereka mengikuti seleksi petugas haji tahun 2019 melalui Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Hasan ditugaskan di Sektor Khusus Masjidil Haram, sedangkan Husen ditugaskan di bagian Transportasi Bus Shalawat.

Tapi meskipun wajahnya keduanya sangat identik, mereka sangat profesional. Tidak saling betukar posisi  bertugas atau menggantikan satu sama lain bila berhalangan. Mereka melakukan tugasnya masing-masing  dengan sangat baik serta profesional.

Karenanya, menjadi petugas haji tahun ini, merupakan kebahagian tersendiri bagi Hasan dan Husen. Meskipun sejak lahir mukim di Arab Saudi, keduanya cukup fasih berbahasa Indonesia. Tidak sulit bagi keduanya untuk berinteraksi dengan jemaah Indonesia.

Mereka mengatakan orang tua merupakan keturunan Arab Saudi, tapi lahir dan besar di Indonesia. Sejak kecil diperkenalkan dengan bahasa Indonesia, walau sehari-hari tinggal di Jeddah, Arab Saudi. Hasan dan Husen mengaku sudah empat kali ke Indonesia. "Kita ada rumah di Jakarta," ujarnya.

Hasan punya kesan tersendiri menjadi petugas haji. Bertugas di Sektor Khusus Masjidil Haram, Hasan setiap hari bertemu jemaah di Masjidil Haram, melayani kebutuhan jemaan, dan mengantarkan jemaah yang tersasar atau lupa arah pulang ke hotel. 

"Ini sempurna, kita bantu jemaah haji itu tamu Baitullah Haram senang banget, pahalanya tidak sedikit, bantu jemaah di Masjidil Haram. Saya senang sekali bantu itu, apalagi itu jemaah Indonesia," ungkap Husen.

Begitu pun Husen, yang sehari-hari bertugas di sektor Rea Bakhsyi sebagai petugas transportasi bus shalawat. Ia mengaku sangat menikmati tugasnya melayani jemaah haji yang akan ke Masjidil Haram, dari hotel mereka di wilayah Rea Bakhsy. 

"Saya senang banget, bisa bantu jemaah haji, keluarga saya yang dari Indonesia. Karena sebagai orang Indonesia, jadi saya anggap itu family saya. jadi itu sangat senang sekali," ujar pria kelahiran 1983. 

Pengalaman Hasan dan Husen menjadi petugas haji Arab Saudi tahun ini, juga dirasakan seluruh petugas haji. Melayani Tamu Allah merupakan kebanggaan, suka dukanya jadi ibadah, mengantarkan jemaah haji mabrur adalah tujuannya. Insya Allah.