Suhu Panas di Arab, Jemaah Haji Diimbau Gunakan Alat Pelindung Diri

Sejumlah umat berswafoto dengan latar belakang Kabah di Masjidil Haram, Mekkah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

VIVA – Suhu udara di Tanah Suci, Mekkah yang panas hingga lebih dari 40 derajat Celcius, membuat jemaah haji harus mempersiapkan diri dengan matang. Beberapa alat pelindung diri (APD) wajib dikenakan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, khususnya pada kesehatan tubuh para jemaah.

Suhu di Indonesia selalu berkisar antara 20 sampai 38 derajat celcius. Sedangkan suhu di Saudi lebih tinggi, bisa mencapai 46 derajat Celcius. Kelembaban di Indonesia relatif tinggi yaitu 70 persen sedangkan di Arab Saudi berkisar 0-20 persen. Hal ini menyebabkan jemaah Indonesia di Arab Saudi rentan mengalami masalah saluran pernapasan.

Berdasarkan info dari sejumlah para pakar, ketika kelembaban 0 persen maka yang terjadi adalah kerusakan sel-sel lapisan di pernapasan sehingga memudahkan terjadinya batuk dan infeksi saluran pernapasan. Untuk mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrem ini, jemaah dianjurkan menggunakan alat perlindungan diri, mulai dari masker, payung, kacamata hitam, dan semprotan air ketika keluar dari pondokan.

Melalui video rilis Kemenkes RI, tim Promotif Preventif Kemenkes RI, dr. Innes Ericca mengatakan bahwa selama berada di Tanah Suci, kita yang ingin melakukan aktivitas di luar penginapan, jangan lupa untuk membawa dan selalu menggunakan alat pelindung diri atau APD.

"Pertama yang dikenakan adalah payung. Selanjutnya ada kacamata. Ketiga, masker untuk menutupi mulut dan hidung," ujarnya dikutip VIVA dari siaran pers Kemenkes RI, Senin 17 Juni 2019.

Ketiganya itu wajib dikenakan dalam rangka menghindari suhu panas yang berlebih di Tanah Suci. Disarankan juga mengenakan alas kaki dengan bahan kain untuk mencegah kulit kaki merasakan suhu panas.

"Pilih alas kaki yang tidak berjepit. Lalu sediakan botol semprotan yang bisa dikalungkan di leher agar mudah dijangkau," jelasnya.

Tak lupa juga untuk membawa tas kantong tempat menyimpan alas kaki saat ke masjid. Hal ini untuk mencegah jemaah yang lupa menempatkan alas kakinya di pintu masjid dan malah membuat kakinya melepuh akibat tak mengenakan alas kaki dari masjid menuju pondokan.

"Jangan lupa untuk selalu membawa kantong untuk menyimpan alas kaki. Jika memasuki masjid, bawa kantong dan jangan di tinggal di luar," kata dia.(nsa)