Dua Masjid di Mekah Ini Dinamai Jin dan Kucing

Masjid Jin
Sumber :
  • www.anwary-islam.com

VIVA – Di sekitar kota suci Mekah, Arab Saudi, selain masjid utama umat muslim, Masjidil Haram, terdapat pula sejumlah masjid yang diberi nama unik. Nama-nama ini disematkan berdasarkan sejarah yang mengikuti pembangunan masjid-masjid tersebut.

Sebut saja Masjid Jin. Apakah masjid ini dibangun kawanan jin? Tentu saja bukan, namun memang masih ada kaitan dengan bangsa tak kasat mata ini.

Masjid Jin yang juga bernama Al Bai'ah seperti dikutip dari buku Atlas Ibadah Haji dan Umrah, terletak di sebelah kiri jalan naik ke pemakaman Ma'la, yang merupakan makan tua, di mana nenek moyang Nabi Muhammad SAW dimakamkan di sini. Posisi persis masjid ada di samping jembatan penyeberangan.

Jika diukur jarak dari masjid bercat dominasi abu-abu ini ke Masjidil Haram sekitar 1,5 km. Luasnya sekitar 20x20 meter persegi dan terdiri dari dua lantai.

Kenapa dinamakan Masjid Jin, karena dalam dalam sebuah riwayat disebutkan di lokasi ini pada tahun ke-10 kenabian Muhammad SAW merupakan tempat para jin bersepakat mengakui dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar utusan Allah SWT.

Dikisahkan, saat itu Rasulullah bersama para sahabatnya dalam perjalanan pulang dari kota Thaif mampir ke tempat ini untuk melaksanakan salat Subuh. Nabi Muhammad SAW saat itu melantumkan surah Ar-Rahman yang didengar segerombolan jin yang tengah melintas di tempat itu. Para jin ini kemudian berdialog dengan Nabi Muhammad SAW dan sepakat mengakui Muhammad adalah utusan Allah. Mereka pun berbaiat dengan Rasulullah, dan turunlah sura Al-Jin. Itulah kenapa masjid ini disebut Masjid Al-Jin, yang juga dikenal sebagai Masjid Al-Bai'ah.

Masjid Kucing

Masjid lain yang namanya tidak kalah unik adalah Masjid Kucing. Benarkah di sini 'markasnya' kucing, binatang kesayangan Rasulullah?

Ternyata penamaan masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Abu Hurairah ini terkait dengan kecintaan Abu Hurairah yang membangun masjid itu terhadap kucingnya. Ia memelihara dan menyayangi kucingnya dengan sepenuh hati.

Masjid ini letaknya juga tidak jauh dari Masjid Jin, masih di sekitar pemakaman Ma'la. Masjid Kucing berada di ujung jalan pasar yang kerap kali didatangi jemaah haji, termasuk dari Indonesia, yakni Pasar Seng. Pasar itu sebetulnya bernama Al-Gudaria. Namun karena penjual di kiri dan kanan jalan membuka lapak beratap seng, maka jemaah Indonesia menyebutnya Pasar Seng.

Jika memiliki kesempatan menginjakkan kaki ke tanah haram, jangan lupa mengunjungi dua masjid bersejarah ini.