Ramadan Kaum Milenial

sorot ramadan busana muslim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R Rekotomo

VIVA – Tak terasa iklan sirop dengan visual menggoda 'iman' sudah wara-wiri di televisi. Itu tandanya ramadan segera datang sekejap lagi. 

Meski pemerintah baru menggelar sidang itsbat pada Minggu 5 April, beberapa organisasi Islam telah menetapkan awal ramadan. Muhammadiyah sudah mengumumkan 1 Ramadan jatuh pada 6 Mei 2019. Jika ketetapan pemerintah berdasarkan hilal dan hisab mendatang sama dengan Muhammadiyah maka umat Muslim di negeri ini mulai berpuasa lusa nanti. 

Menyambut bulan puasa, persiapan sudah pasti tak ketinggalan, mulai dari yang berhubungan dengan mulut dan perut hingga persiapan lainnya, seperti ibadah hingga kegiatan berbagi serta silaturahmi. Dan tradisi selama ramadan seperti membangunkan sahur keliling kampung, sahur on the road, ngabuburit hingga buka bersama (bukber) sudah siap-siap di garis start.

Ramadan memang selalu dinanti, terutama oleh kalangan milenial, yang memang dikenal dekat dengan perkembangan gadget, eksis di media sosial, juga senang bergaul. Dan aktivitas yang paling ditunggu saban Ramadan datang oleh mereka adalah bukber. 

"Buka bersama, seru banget. Apalagi selain itu?" kata Azizah Sakha. 

Wanita 21 tahun jebolan Fakultas Psikologi Universitas YARSI ini telah mempersiapkan diri memperbaiki ibadahnya. Dia mengatakan, bahwa bukber bersama teman-teman menjadi salah satu agenda wajib saat ramadan tiba. Biasanya Azizah dan teman-temannya lebih sering memilih restoran sebagai lokasi kumpul untuk bukber sekaligus berbagi cerita.  

Faktanya, tak cuma yang melakoni puasa yang menunggu momen ramadan tapi juga pihak lain yang kena imbas baiknya. Sebut saja restoran, kafe, mal, dan masih banyak lagi. Itu karena kebiasaan bukber di restoran atau kafe menjadi lebih sering dari biasanya. Otomatis, rupiah bakal lebih banyak masuk ke kantong mereka.

Persiapan menyambut ramadan

Pengeluaran sepanjang Ramadan mau tak mau selalu membengkak. Sebab, tak cuma pengeluaran lifestyle seperti bukber, belanja hidangan untuk sahur dan buka puasa pun menjadi lebih banyak. Misalnya, yang biasanya jarang minum sirop atau es kelapa, kini tiap buka puasa wajib ada minuman segar untuk menghilangkan dahaga, belum lagi camilan yang kadang dibeli cuma karena tak mampu menahan laparnya mata. 
 
Direktur & Psikolog Lembaga Konsultasi Daya Insani Sani Budiantini Hermawan mengatakan, biang keladi generasi milenial menjadi begitu konsumtif, apalagi saat Ramadan tiba adalah teknologi makin canggih yang membuat segala sesuatu menjadi serba mudah. Banyaknya fasilitas dan wadah berkumpul juga jadi pemicunya.

"Karena dipermudah jadi konsumtif. Dengan banyak fasilitas, ada wadah nongkrong, sehingga anak milenial jadi sering nongkrong dan hal itu menjadi seperti kebutuhan, yang membuat mereka konsumtif," ujarnya kepada VIVA. 

Psikolog Sani Budiantini Hermawan. (VIVA/Hadi Suprapto)

Dan pada momentum Ramadan ini bakal banyak wadah nongkrong atau public space (ruang publik) untuk mengakomodasi kegiatan bukber hingga lainnya. Ruang publik yang menawarkan sesuatu yang menarik bakal menjadi incaran si milenial. 

Kafe hingga Mal Bersolek

Sejumlah ruang publik sudah tampak bersolek jelang ramadan. Beberapa mal, kafe hingga restoran mempercantik diri dengan dekorasi bernuansa Islami. Tak cuma itu, bakal ada beragam menu khusus, promo dan kegiatan seru selama Ramadan demi menarik pengunjung.