“Saya Dulu Pernah Ngerokok dan Ngelem”
Jumat, 14 Juni 2013 - 21:53 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews –
Baca Juga :
Belakangan dia memenangkan sebuah ajang pencarian bakat di daerahnya, di Subang, Jawa Barat. Sejak itu kehidupannya berubah total. Kini dia kerap menjadi bintang tamu sejumlah program televisi swasta. Ia pun bisa merasakan makanan enak dan berkeliling di beberapa tempat di Jakarta.
Cita-cita Tegar pun kesampaian. Sebuah motor trail impiannya terparkir kokoh di kediamannya. Tegar pun menjalani hari-harinya kini bak artis tenar. Namun bayang-bayang kelam anak jalanan tak juga pupus dari ingatannya.
Lalu bagaimana kisah Tegar saat menjadi pengamen jalanan? Anak yang baru berumur 12 tahun ini pun menuturkannya pada VIVAnews. Berikut penuturannya:
Tegar, sejak kapan mulai mengamen?
Saya mengamen sejak umur 6 tahun. Saat masih di dalam kandungan, ibu saya sudah mengamen. Lalu umur empat tahun aku mulai juga sering ikut ibu ngamen.
Nah, umur enam tahun baru benar-benar ngamen, dilepas sendiri. Itu ngikutin teman-teman saja. Pertama ngamen sendiri ke Cikampek, di kereta. Sudah pamit, diizinkan. Enak ya, lumayan dapatnya banyak.
Boleh tahu berapa penghasilan dalam sehari?
Penghasilan pernah sampai seratus ribu rupiah dalam sehari. Pernah mengamen sampai Surabaya, naik kereta pulang-pergi sama teman-teman. Itu dapatnya juga sekitar tujuh puluh ribu atau seratus ribu rupiah. Lupa ya, sudah lama.
Biasanya Tegar mengamen di mana saja?
Di Subang, daerah Cikopo, Cikampek. Kalau ke Jakarta malah jarang. Kalau mengamen biasanya ikut mobil ke mana saja. Pernah sampai tiga bulan nggak pulang.
Sehari-hari waktu jadi pengamen ya begitu, jam satu siang bangunnya, terus ngamen.
Pernah mengalami kejahatan saat mengamen?
Pasti pernah. Dulu pernah habis dapat uang seratus ribu, dipalak sama preman. Ini beneran lho, Mbak. Ya gimana lagi, dikasih saja, daripada ditonjok. Tapi pernah juga sih sampai dipukul. Biasa lah itu, sesama teman biasanya ngajak berantem.
Pengalaman pahit apa saja yang dirasakan selama mengamen?
Ya itu tadi, dipalak preman, dipukuli orang, dikejar Satpol PP. Diajari teman-teman juga buat ngerokok, dari umur tujuh tahun Tegar sudah ngerokok.
Tegar juga pernah kecanduan ngelem karena teman-teman. Tapi sekarang sudah nggak lagi. Dulu waktu masih ngamen, sering diusir-usir. Pernah pengen numpang tidur di Taman Anggrek, tapi diusir sama sekuriti. Nggak boleh, katanya.
Sekolah sampai kelas berapa?
Kelas dua SD.
Kenapa berhenti sekolah?
Nggak ada biayanya, jadi nggak ngelanjutin.
Sekarang sudah punya uang, mau lanjut sekolah?
Iya, mau home schooling.
Akhirnya berhenti mengamen umur berapa?
Umur 11 sudah berhenti. Tegar ikut audisi pencarian bakat di Subang, menang.
Pernah menyangka kalau video kamu di YouTube bakal ditonton 6,5 juta orang?
Nggak nyangka ya. Tapi memang dari dulu pengen masuk televisi, pengen jadi artis.
Setelah terkenal, apa saja perbedaan yang dirasa?
Banyak. Sekarang apa yang di-pengenin sudah bisa dibeli. Blackberry, Ipad, sudah punya. Bajunya sudah bagus. Sudah bisa beli Motorcross sama bajunya juga.
Apa yang belum kesampaian?
Pengen banget beli arena Motorcross sama rumah dan mobil. Kalau bisa Ferrari. Tapi yang pertama sih uangnya ditabung untuk beli rumah, karena selama ini di Subang juga bukan rumah sendiri. Tapi nggak pengen di Jakarta, macet dan semua serba susah. Pengen-nya kalau sudah punya rumah di Cikampek saja.
Siapa sih artis idola kamu?
Dulu pengen kayak Om Ariel (Noah). Nggak pernah nyangka bisa ketemu dan nyanyi bareng. Waktu sudah ketemu ya deg-degan.
Tegar minta doakan supaya nggak sombong dan nggak di jalanan lagi. Sama Om Charlie (Setia Band) juga awalnya deg-degan, tapi akhirnya biasa saja. Malah bisa duet di acara-acara juga.
Ariel sudah, Charlie sudah. Sekarang ingin bertemu siapa lagi?
Hmm …. (Tegar berpikir sejenak)…. Justin Bieber! Ngefans ya, suaranya bagus, orangnya cakep, bisa dance juga.
Kamu rindu tidak untuk mengamen lagi?
Iya, kangen, sudah nggak bisa ngamen lagi. Tapi kadang masih bertemu teman-teman, bedanya sekarang nggak ngerokok lagi, nggak ngelem lagi. Sekarang kalau Tegar lihat pengamen di jalanan sampai nangis, ingat waktu dulu. Langsung Tegar pengen kasih uang, ya seikhlasnya aja.
Ada pesan untuk anak-anak yang belum seberuntung kamu?
Yang di rumah, harus rajin dan semangat, biar sukses. Semoga nggak di jalan lagi, nggak ngamen lagi.