Abdul Qadeer Khan, Bapak Nuklir Pakistan

Abdul Qadeer Khan
Sumber :
  • globalpost.com
VIVAnews - Orang-orang bersenjata itu bersiaga. Sigap bersama  Kalashnikov, bedil bikinan Rusia yang sohor dengan sebutan AK-47. Di situ senapan mesin juga siaga menderu. Dan rumah ini sesungguhnya sama dengan rumah-rumah lain di Bani Gala. Jika kemudian terlihat sanggar, itu karena  sejumlah serdadu tadi garang menjaga.

Orang-orang pemukiman di Islamabad itu, tahu rumah ini milik Abdul Qadeer Khan. Dia bukanlah petinggi negara.  Bukan pula seorang jenderal. Dia adalah seorang ahli nuklir, yang kecerdasannya membuat Eropa, Amerika dan segenap sekutunya, murka alang kepalang.

Abdul Qadeer memang pernah menjadi tahanan rumah. Kini sudah bebas. Jika rumah itu masih dijaga ketat, itu karena kakek berusia 77 tahun ini sudah menjelma menjadi masa depan militer, bahkan menjelma menjadi  harga diri negeri itu. Dialah orang yang paling berjasa menjadikan Pakistan, sebagai satu dari sembilan negara pemilik senjata nuklir di muka bumi ini.

Kecerdasan meramu nuklir melambungkan namanya hingga Korea Utara. Ahli metalurgi paling sohor di Pakistan inilah, yang mencetuskan program nuklir bagi negeri di semenanjung Korea itu. Abdul Qadeer juga menjadi pencetus senjata nuklir Libya dan juga Iran, negeri yang tak pernah lelah baku gertak dengan Amerika Serikat.

Menjadi juru kunci nuklir di sejumlah negara itu, menyebabkan Abdul Qadeer menjadi ahli yang paling diburu, sekaligus paling dilindungi.  Ketika pasukan khusus Amerika Serikat menyerbu persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, penjagaan rumah Khan itu kian berlapis. Takut dia ikut diciduk.