Inovasi dari LAN Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020

Kepala LAN bersama Tim, sesaat setelah presentasi & wawancara, 2 Juli 2020
Sumber :

VIVA – LAN kembali meraih Top 45 Pelayanan Publik melalui program “Village Preneurship: Sinergi antar Stakeholders dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa".

Penghargaan tersebut disampaikan dalam acara Pengumuman Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) melalui live streaming akun youtube Kemenpan RB, Senin (27/7).

Inovasi Village Preneurship terpilih dari 2250 proposal inovasi yang berasal dari instansi pemerintah pusat maupun daerah, yang diserahkan secara daring, kepada Kemenpan RB melalui Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik). 

Dari ribuan inovasi itu, Village Preunership tersaring menjadi Top 99 inovasi, yang kemudian diseleksi oleh Tim Panel Independen dalam tahapan wawancara.

Setelah melalui keseluruhan tahapan, kemudian Village Preunership ditetapkan sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 192 Tahun 2020 tentang Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020.


Dok.LAN.

Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si pada tahapan wawancara menyampaikan bahwa pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang berbasis kepada potensi desa akan memiliki dampak bagi peningkatan perekonomian, apabila fasilitasi yang dilakukan dikelola dengan baik dan dilaksanakan berkelanjutan.

Namun sayangnya, seringkali fasilitasi yang dilakukan oleh pemerintah (pusat maupun daerah), terkadang masih bersifat parsial. Tidak jarang Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah melakukan fasilitasi yang sama di satu tempat, sehingga terjadi pengulangan. 

“Inovasi ini merupakan upaya dalam rangka mengikis ego sektoral sebagaimana mandat atau arahan Presiden Joko Widodo bahwa kita tidak boleh lagi mengedepankan ego institusi dan ego daerah untuk melakukan kerja tim secara bersama-sama”, ungkap Adi Suryanto.

Program Village Preneurship ini telah diimplementasikan pada dua desa di Kabupaten Purwakarta, yaitu Desa Pasanggrahan dan Desa Sukamulya. Dalam pelaksanaannya, LAN berperan sebagai mediator yang menyatukan para aktor untuk berkolaborasi bersama membangun desa.

Village Prenuership dilaksanakan dengan menggunakan metode/tahap IPM ( idea, product dan market ). Metode yang diadopsi dari Inventure ini, dikembangkan LAN secara kolaboratif bersama dengan sejumlah stakeholders.

Tahap pertama, adalah tahap idea yang diawali dengan pemetaan potensi desa yang melibatkan pemerintah dan masyarakat serta dinas terkait, kegiatan dilanjutkan dengan invetarisir ide usaha berdasarkan potensi yang ada, serta penyusunan rencana usaha.

Tahap selanjutnya adalah product , yang dilaksanakan dalam bentuk workshop untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam melakukan diversifikasi produk. Kemudian tahap terakhir adalah marketing , dilaksanakan dengan melibatkan dunia bisnis. Dari tahapan ini, diharapkan masyarakat desa mampu memasarkan produknya secara luas melalui media sosial dan marketplace.

Sementara itu, menurut Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara LAN, Dr. Tri Widodo, MA, penghargaan Top 45 ini merupakan wujud dari komitmen LAN bahwa sense of quality itu segalanya dalam bekerja. 

Karya yang berkualitas itu sendiri lahir dari sebuah team work yang memiliki integritas, passion , dan didukung dengan kerja keras. Di sisi lain, Tri Widodo menambahkan, kegiatan village preneurship ini juga memberi banyak sekali lessons-learned dalam pembangunan, terutama di level pedesaan.

Yang pertama, meskipun dana desa semakin meningkat dan potensi alam di desa juga cukup melimpah, namun tanpa kreativitas maka semua potensi tersebut sulit untuk menghasilkan nilai tambah baru. Selain itu, aparat desa, pengurus Bumdes, dan kelompok usaha di desa harus yakin bahwa banyak organisasi dan individu yang selalu siap membantu.

Artinya, usahakan untuk selalu mencari mitra kolaborasi dalam menjalankan sebuah usaha. Dengan gotong royong, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Lessons-learned yang terakhir, keberhasilan program ini semoga bisa memberikan inspirasi kepada desa lain bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Mulai dari hal kecil, dengan ketekunan dan ikhtiar yang terus-menerus akan memberikan hasil terbaik untuk seluruh masyarakat desa.” Tutup Tri Widodo.

Sedangkan, Kepala Biro Hukum dan Humas LAN, Tri Atmojo Sejati manambahkan bahwa penghargaan ini sangat berarti bagi LAN, khususnya di masa pandemi ini. Apresiasi atas inovasi ini, tentu saja akan semakin meningkatkan motivasi dan semangat Pegawai LAN untuk terus bekerja & terus berinovasi di masa pandemi ini, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat (Humas LAN).