Konspirasi Militer China di Balik Nyali Besar Iran Tantang Amerika

VIVA Militer: Senjata militer Tentara Pembebasan Rakyat China.
Sumber :
  • Chinesse Militar

VIVA – Tak disangka ternyata di tengah tekanan militer dan ekonomi Amerika, ada konspirasi terjadi. Diam-diam China telah memperkuat pertahanan dan persenjataan militer Iran. Hal itu membuat nyali Iran untuk menantang Amerika Serikat menjadi besar.

Kedua negara telah menjalin kerjasama militer dalam bentuk pelatihan bersama, berbagi informasi intelijen dan penelitian dan pengembangan bersama untuk program senjata massa.

Dikutip VIVA Militer dari BMNews, Senin 13 Juli 2020, China mulai menjalin kerjasama dengan Iran sejak negeri itu mulai ditekan Amerika melalui berbagai embargo.

Memang, jauh sebelumnya sejak 1980, China bersama Korea Utara merupakan negara yang rutin memasok senjata ke Iran. Terutama setelah runtuhnya reim monarki Iran yang berkiblat pada Amerika pada 1979.

China menjadi kandidat utama yang bakal menyuplai senjata generasi baru ke Iran jika embargo senjata berakhir pada Oktober 2020.

Iran disebutkan telah memesan armada perang J-10C generasi ++, rudal udara ke udara PL-15, tank tempur VT-4, sistem peluncuran rudal vertikal yang akan diintegrasikan ke kapal perang Iran.

Iran sudah menjadi operator utama senjata China, melisensikan produksi sejumlah kelas rudal anti-kapal China dan menerima bantuan China untuk memodifikasi pesawat tempur F-4 Phantom yang dipasok Amerika Serikat ke ke dalam platform serangan angkatan laut modern.

China juga mengirimkan skuadron tempur J-7 dan dilaporkan bekerja sama dengan sejumlah program senjata, termasuk program dronenya yang sangat sukses, berkat informasi yang diperoleh dari studi CIA RQ-170, yang dilaporkan ditransfer dari Tentara Pembebasan Rakyat China alias PLA.

Dari semua itu, China akan membuka jalan baru bagi investasi di Timur Tengah, miliaran dolar dana China akan masuk ke Iran.

Investasi berdasarkan perjanjian baru diharapkan akan diarahkan ke sektor minyak, serta sektor perbankan, telekomunikasi, pelabuhan dan kereta api.

Untuk diketahui, Amerika sendiri telah mengakui bahwa tidak berniat menginvasi Iran. Selama ini mereka sengaja menekan Iran dengan berbagai sanksi dengan tujuan agar China tak bisa menguasai pasar ekonomi di Timur Tengah dengan memanfaatkan kerjasama dengan Iran.

Namun, tekanan Amerika itu belakangan ini tak lagi mempan. Terbukti Iran dengan terang-terangan berani menantang negara Adi Kuasa itu. Salah satunya dengan pengiriman tanker-tanker minyak ke Venezuela.

Bahkan yang terbaru Iran telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Presiden Donald Trump atas kasus pembunuhan terhadap Komandan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

Baca: Markas Milisi Turki Hancur Lebur Digempur Jet Tempur Rusia