5 Manuver Militer China yang membuat Amerika Gerah

VIVA Militer: Tentara Amerika.
Sumber :
  • US Army

VIVA – Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) sejak enam bulan terakhir ini telah menguat. Amerika Serikat menuduh Presiden China Xi Jinping melakukan berbagai siasat liciknya untuk menguasai dunia. Akhir-akhir ini ketegangan dua negara yang memiliki kekuatan militer yang handal itu kembali meruncing di sekitar perairan Laut China Selatan.

Dalam kesempatan ini, VIVA Militer akan mengungkap sejumlah manuver China yang membuat pemerintahan Donald Trump berang terhadap negeri Tirai Bambu itu.  5 manuver Xi Jinping yang membuat Amerika Serikat geram diantaranya adalah: 

1. Munculnya virus COVID-19 sekitar awal tahun 2020. Presiden AS Donald Trump menuduh intelijen China dengan sengaja menciptakan virus COVID-19 untuk kepentingan ekonomi dan invasi militer dalam negeri China. Ditengah seluruh dunia fokus menghadapi pandemi COVID-19, justru China melakukan sejumlah manuver atau gerakan yang dianggap Amerika sebagai momentum untuk memperkuat klaim keperkasaan China di mata dunia.

2. Mengerahkan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke perbatasan Ladakh sehingga menyebabkan konflik perbatasan dengan Angkatan Bersenjata India (BSS).

3. Memaksakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional Hongkong. Pengesahann Undang-Undang Keamanan Nasional di Hongkong telah memperkuat cengkraman Tiongkok terhadap negara yang dikenal sebagai salah satu negara demokratis itu. Xi Jinping dengan leluasa dapat mengerahkan kekuatan militernya di Hongkong untuk menghadapi campur tangan kekuatan asing dengan tuduhan teroris atau pengganggu keamanan nasional Hongkong. Pengesahan UU Keamanan Nasional Hongkong itu pun sempat mendapatkan protes keras dari sejumlah negara-negara yang pro demokrasi, termasuk Amerika Serikat.

4. Melakukan latihan militer selama 5 hari di Kepulauan Parcels di wilayah yang bersengketa dengan Vietnam. Latihan militer China di Kepulauan Parcels itu membuat Vietnam dan Filipina protes keras dan menganggap latihan militer China tersebut sebagai provokasi terhadap negara-negara tetangga di Laut China Selatan.

5. China secara sistematis mengklaim 90 persen dari Laut Cina Selatan adalah masuk dalam peta teritorial Tiongkok. Klaim yang disampaikan oleh Xi Jianping secara terus menerus dan sistematis itu telah mengganggu sejumlah negara di wiayah Indo-Pasifik seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Pasalnya Laut China Selatan memiliki potensi kekayaan  alam yang sangat berlimpah, bahkan diperkirakan sekitar USD 3 triliun perdagangan setiap tahunnya yang melintas di jalur itu. Dan Beijing telah membangun pangkalan-pangkalan di atas atol di wilayah itu dengan dalih menjaga perdamaian di Laut China Selatan.

Baca : Ikut Campur di China Selatan, China Akan Buat Perhitungan dengan AS