Tak Mau Kalah dari China, Amerika Bikin Ratusan Jet Tempur Baru

VIVA Militer: Jet tempur Angkatan Udara Amerika Serikat, F-15EX
Sumber :
  • The National Interest

VIVA – Amerika Serikat (AS) sepertinya sudah mengetahui bahwa China siap memproduksi massal jet tempur siluman, Chengdu J-20. Tak mau kalah, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Air Forces) juga bakal membuat ratusan jet tempur baru, F-15EX.

Menurut laporan Air Force Magazine yang dikutip VIVA Militer, Angkatan Udara AS dan perusahaan produsen pesawat, Boeing, sepakat menandatangani kontrak baru dalam pembuatan jet tempur F-15EX, Senin 13 Juli 2020.

Angkatan Udara AS kabarnya membutuhkan ratusan unit pesawat tempur F-15EX, untuk mengganti seluruh jet tempur varian F-15 lainnya, F-15C dan F-15D. Saat ini, 211 unit F-15C dan F-15D sudah terlalu lama dipakai dan harus diganti.

Laporan lain menurut Defence Blog yang dikutip VIVA Militer, kontrak pembuatan F-15EX memiliki nilai mencapaiUS$22,9 miliar, atau setara dengan Rp330,8 triliun.

Dengan jumlah tersebut, Angkatan Udara Amerika menginginkan Boeing membuat maksimal 200 unit jet tempur F-15EX, dan minimal 144 unit.

"Proyeksi maksimum adalah 200 (unit) pesawat. Tetapi, 144 unit adalah yang paling minimum diproyeksikan," ucap seorang juru bicara Angkatan Udara Amerika yang tak disebutkan namanya.

Angkatan Udara Amerika diharuskan membayar Rp1,2 miliar, atau senilai Rp17,3 triliun kepada Boeing pada hari penandatanganan kontrak, untuk dua unit pertama F-15EX. Tak cuma dua, nilai tersebut adalah harga untuk pembelian delapan unit, yang akan dikerjakan pembuatannya selama tiga tahun. 

Penandatanganan kontrak baru antara Angkatan Udara Amerika dengan Boeing rupanya adalah jawaban, pasca Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF), resmi memulai produksi massal jet tempur siluman, Chengdu J-20.

Dalam laporan yang didapat VIVA Militer dari Sputnik News, seorang perwira tinggi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memastikan bahwa pihaknya akan memulai produksi massal jet tempur Chengdu J-20 per Rabu 14 Juli 2020.

Menurut laporan lainnya yang juga dikutip VIVA Militer dari South China Morning Post (SCMP), ada 50 unit J-20A yang diproduksi pada akhir 2019. Akan tetapi, Angkatan Udara China membutuhkan jumlah unit yang besar, antara 100 hingga 200 unit untuk memenuhi kebutuhannya.