Dituduh Membelot ke Rusia, Bisnis Senjata Turki Diblokir Amerika

VIVA Militer: Turkey President.
Sumber :

VIVA – Ada kabar tak sedap datang dari Negeri Paman Sam. Kongres Amerika Serikat memutuskan memblokir penjualan senjata kepada Turki dengan durasi sanksi selama dua tahun.

Informasi yang dikutip VIVA Militer dari DFN, Jumat 14 Agustus 2020, pemblokiran penjualan senjata itu diputuskan secara diam-diam oleh sejumlah anggota Kongres Amerika.

Mulai dari Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch (R-Id), anggota Komite Hubungan Luar Negeri DPR Mike. McCaul (Tx), Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Eliot Engel (D-NY), dan Anggota Senior Senat Komite Hubungan Luar Negeri Senator Bob Menendez (D-NJ) dari New Jersey.

Pemblokiran itu terkait dengan pembelotan yang dilakukan Turki terhadap Amerika Serikat sebagai negara sekutu. Pembelotan itu terkait pembelian sistem rudal pertahanan udara tercanggih di dunia S-400 oleh militer Turki dari Rusia.

Amerika sangat marah dengan pembelian S-400 itu, sebab Amerika sudah mengingatkan Turki tentang sanksi yang bakal diterima jika sampai nekat membeli senjata dari negara-negara telah dijatuhi sanksi melalui Countering America's Adversaries Through Sanctions Act, atau CAATSA.

Dalam dokumen CAATSA yang diterbitkan Amerika tertulis jelas bahhwa semua negara di dunia akan dijatuhi sanksi jika membeli senjata dari Rusia, China, Korea Utara dan Iran.

"Turki telah menjadi sekutu strategis Amerika Serikat sejak lama. Hubungan itu telah memburuk secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir dan semakin memburuk dengan cepat," kata Senator Jim Risch.

Menurutnya, pembelian sistem rudal S-400 oleh Turki telah membuat Rusia sebagai musuh terbesar Amerika Serikat meraup keuntungan besar dari bisnis senjata yang telah disanksikan.

Pembekuan penjualan senjata ini tentu sangat merugikan Turki sebab saat ini negeri bulan sabit merah itu sedang menjelma sebagai negara agresor yang gemar berperang.

Turki saat ini terlibat dalam beberapa perang seperti perang saudara di Suriah, perang saudara di Libya, konflik Armenia dengan Azerbaijan dan yang terbaru sengketa perairan Laut Mediterania timur dengan Yunani.

Untuk perkara S-400, memang Amerika sempat meradang kepada Turki, sebab Turki ogah memenuhi keinginan Amerika untuk membeli lagi sistem rudal pertahanan udara itu. Memang, Turki tak berani menjual lagi S-400 karena mendapat tentangan keras dari Rusia.

Baca: Dewa Sakti Bersemayam di Tempat Latihan Perang Marinir TNI