Kini Giliran Mantan Pasukan Khusus AS Bocorkan Rahasia ke Rusia

VIVA Militer: Tentara Baret Hijau, Pasukan Khusus Amerika Serikat
Sumber :
  • Defense News

VIVA – Setelah sebelumnya mantan pegawai Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat (CIA) membocorkan rahasia militer milik negaranya ke China, kini seorang mantan anggota Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces), tertangkap akibat melakukan hal serupa.Sorang mantan tentara baret hijau, tertangkap setelah membocorkan rahasia ke Rusia mulai Desember 1996 hingga Januari 2011.

Berdasarkan informasi yang dikutip VIVA Militer dari Task and Purpose Minggu 23 Agustus 2020, adalah Peter Rafael Dzibinski Debbins, yang didakwa karena memberikan informasi pertahanan nasional AS kepada agen Rusia.

Dalam laporan tersebut dijelaskan, ternyata Debbins adalah mantan anggota Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army Special Force).

Menurut Kantor Pengacara AS untuk Distrik Timur Virginia, hukuman maksimum yang akan dijalani Debbins adalah penjara seumur hidup. Padahal, Debbins adalah seorang kapten yang menjabat sebagai ahli nuklir. Bahkan Debbins juga seorang perwira pasukan khusus dari yang bertugas periode Juli 1998 hingga November 2005 

“Ketika ada prajurit di antara barisan kita berkolusi untuk memberikan informasi rahasia kepada musuh asing kita, mereka mengkhianati sumpah yang mereka sumpah untuk negara dan kewajiban mereka kepada sesama prajurit,” kata juru bicara Angkatan Darat AS, Letnan Kolonel Emanuel Ortiz.

Ortiz juga mengungkap, Debbins diduga memberikan informasi tentang unit kimia dalam kesatuannya, serta semua informasi yang berhubungan dengan pasukan khusus Amerika.

Setelah memilih pensiun pada tahun 2008, Debbins membeberkan semua rahasia. Hal itu termasuk dengan memberikan nama, latar belakangnya, dan jumlah anggota pasukan khusus. Dengan begitu, Rusia dapat mengevaluasi dan mencari titik lemah pasukan yang dikenal dengan latihan beratnya itu.

Fakta lain yang diungkapkan oleh jaksa federal adalah alasan Debbins lebih tertarik dengan Rusia. Itu diungkapkan karena sang ibu lahir di Uni Soviet. 

Baca: Turki Mau Sikat Yunani Pakai Jet Tempur Canggih Buatan Amerika