Netanyahu Panik, Diserang Hizbullah Lebanon Usai Perjanjian Damai UEA

VIVA Militer: PM Israel.
Sumber :

VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu angkat bicara terkait dengan agresi yang dilakukan oleh pasukan militer Hizbullah Lebanon pimpinan Hassan Ansharallah ke wilayah Israel utara pada beberapa waktu lalu.

Netanyahu memberikan peringatan keras kepada Hizbullah agar tidak mengusik-usik penduduk Israel di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel.

"Israel menanggapi penembakan terhadap pasukan kami oleh Hizbullah dengan sangat serius. Kami tidak akan mentolerir agresi apa pun terhadap warga negara kami," kata Benjamin Netanyahu dikutip VIVA Militer dari Jerussalem Post, Rabu, 26 Agustus 2020.

Perdana Menteri Israel itu menegaskan, bahwa penembakan yang dilakukan oleh pasukan teroris Hizbullah ke wilayah perbatasan Israel utara Selasa malam kemarin dapat membahayakan Lebanon saat-saat ini.

"Saya menyarankan Hizbullah tidak menguji kekuatan penghacur Israel," tegasnya.

Baca juga : Militer Israel Kerahkan Jet Tempur Serang Pasukan Hizbullah Lebanon

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, pasukan militer Hizbullah telah melancarkan serangan senyap ke perbatasan Israel utara dekat Manara Kibbutz, Galilea Atas. Serangan Hizbullah itu terjadi selang beberapa hari  setelah Israel membuat kesepakatan damai dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang difasilitasi oleh Amerika Serikat (AS).

Serangan pasukan Hassan Ansharallah semalam itu sempat membuat panik tentara Israel (IDF). Perdana Menteri Netanyahu pun langsung memanggil Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Kepala Staf IDF Aviv Kochavi, dan sejumlah perwira tinggi militernya semalam di Tel Aviv untuk menyikapi situasi di perbatasan Israel dan Lebanon yang memanas.

Tentara Israel (IDF) pun telah merespon serangan Hizbullah itu dengan mengerahkan helikopter serang dan jet tempurnya untuk membombardir pos-pos pasukan Hizbullah di perbatasan antara Israel dan Lebanon. 

Bahkan, IDF secara resmi telah mengeluarkan pengumuman darurat khusus penduduk yang tinggal di sepanjang perbatasan Israel utara. IDF meminta warga Israel yang tinggal di daerah Manara Kibbutz, Margaliot, Misgav Am, Yiftach, dan Malkia untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah sementara waktu.

"Menyusul insiden keamanan di Israel utara, penduduk di Menara, Margaliot, Misgav Am, Yiftach, dan Malkia telah diberitahu untuk : Hentikan aktivitas di area terbuka, tetap tinggal di rumah dekat tempat penampungan, tetap ikuti informasi tentang perkembangan keamanan yang terbaru. Kami siap untuk membela Israel," bunyi pernyataan resmi IDF.

Baca : Militer Israel Umumkan Keadaan Darurat Pasca Perdamaian dengan UEA