Amerika Jual Ratusan Rudal, Pesawat Militer China Mengancam Taiwan

VIVA Militer: Pesawat anti-kapal selam Shaanxi Y-8 Angkatan Udara China (PLAAF)
Sumber :
  • The Military and Asian Region

VIVA – Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tidak main-main dengan ancamannya, untuk memberikan respons keras terhadap kesepakatan jual beli senjata antara Amerika Serikat (AS) dan Republik China (Taiwan). China juga telah memperingatkan akan menembak jatuh pesawat militer AS jika berani datang lagi ke wilayah Taiwan.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, pesawat intai Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) Boeing RC-135W Rivet Joint, teridentifikasi masuk wilayah udara ibukota Taiwan, Taipei.

Masuknya pesawat intai RC-135W ke wilayah udara Taiwan diduga untuk memantau perkembangan keamanan negara itu, setelah tercapainya kesepakatan pembelian ratusan rudal berbasis peluncuran udara-ke-darat dari Amerika Serikat (AS), Rabu 21 Oktober 2020.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Taiwan News, Taiwan membeli 135 rudal jelajah AGM-84H SLAM-ER, enam pod pegintai udara MS-110, 11 peluncur roket ringan M142. Kementerian Pertahanan Taiwan meyakini kemampuan rudal jelajah AGM-84H SLAM-ER untuk menghadapi ancaman serangan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China, baik siang atau pun malam hari.

Photo :
  • DefPost

Sikap China terhadap kesepakatan jual beli senjata antara AS-Taiwan langsung dibuktikan. Dua unit pesawat anti-kapal selam Shaanxi Y-8 dikerahkan ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, Senin 26 Oktober 2020. 

Masuknya dua unit pesawat Shaanxi Y-8 adalah yang ke-24 kalinya Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) mengerahkan pesawat ke wilayah udara Taiwan.

Dengan sigap, Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces) langsung memberikan respons atas pelanggaran yang dilakukan dua unit pesawat militer China. 

Lewat radio, militer Taiwan memperingatkan dua pesawat China itu untuk angkat kaki dari wilayahnya. Tak hanya itu, sistem rudal pertahanan udara pun disiagakan untuk melacak langsung status kedua unit pesawat tersebut.

Baca juga: Kolonel Vaginak Dipecat, Aliyev Ancam Habisi Armenia Pakai Jet Tempur Turki