Ajaib, Penonton Konser Selamat dari Bom Jet Tempur Myanmar

VIVA Militer: Mayat warga Myanmar korban serangan bom junta militer
Sumber :
  • myanmar-now.org

VIVA  – Seorang warga Kachin secara mengejutkan selamat dari serangan bom yang dijatuhkan jet tempur militer Myanmar di Hpakant, Kachin, Minggu 23 Oktober 2022. Menurut pria yang identitasnya dirahasiakan, bom jatuh tak jauh dari tempat ia berdiri.

Dikutip VIVA Militer dari Myanmar Now, seorang pria warga Kachin mengatakan jika pada saat bom pertama dijatuhkan ia berdiri di belakang banyak lansia. Ia mengingat bom jatuh tepat di kerumunan sekitar 100 orang.

"Sebuah bom jatuh tepat di antara penonton. Setidaknya ada 100 orang di daerah itu. Itu jatuh di depan saya," ucap warga Kachin yang selamat dari serangan bom junta militer Myanmar.

Pria itu melanjutkan, saat bom menghantam tanah dan meledak ia dan seorang temannya terpental cukup jauh. Beruntung ia tak pingsan, dan langsung berlari dari tempat berlangsungnya konser musik. Yang ajaib, pria itu mengaku sama sekali tak terkena pecahan bom atau luka parah.

VIVA Militer: Situasi di tempat konser Hpakant usai serangan bom militer Myanmar

Photo :
  • myanmar-now.org

"Saat saya mendarat setelah terlempar ke belakang oleh ledakan, wajah saya terkena kotoran. Saya mulai berlari segera setelah saya sadar kembali," kata pria itu melanjutjan.

"Saya tidak terkena pecahan peluru, mungkin karena saya duduk di belakang deretan kursi. Baik saya dan teman saya sedang duduk di kursi kami dan kami berdua terlempar ke belakang," ujarnya.

Saat ini, pria korban selamat dari serangan bom Angkatan Bersenjata Myanmar mengaku masih trauma. Selain telinganya masih berdenging hingga dua hari pasca insiden, ia juga mengaku tak mengetahui nasib teman-temannya yang datang ke konser maut tersebut..

"Saya masih tidak tahu di mana teman-temanku sekarang. Saya kehilangan kontak dengan mereka dan tidak dapat menghubungi mereka sejak serangan itu," ucap pria itu lagi.

VIVA Militer: Mayat warga Myanmar korban serangan bom junta militer

Photo :
  • rfa.org

"Saya bahkan tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kejadian itu. Telinga saya berdenging dan tidak berhenti sampai kemarin (dua hari kemudian)," katanya.

Insiden ini adalah salah satu bukti yang menunjukkan kekejaman junta militer, yang terjadi pasca kudeta militer Myanmar pada Februari 2021 lalu.