Rapat COVID-19 TNI AD Tegang, Dua Jenderal Bintang 2 Disuruh Keluar

VIVA Militer: Jenderal Andika Perkasa saat suruh Mayjen Tugas beresi tugasnya.
Sumber :
  • TNI AD

VIVA – Tentara Nasional Indonesia membuktikan diri tak main-main dalam melindungi rakyat Indonesia dari serangan Virus Corona atau COVID-19. Tiga matra TNI bahu membahu dengan seluruh elemen masyarakat agar bisa menyelamatkan bangsa dari wabah yang telah menjangkiti lebih dari sejuta penduduk bumi itu.

Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sampai harus mengeluarkan dua jenderal berbintang dua dari ruang rapat penanganan COVID-19 TNI AD, demi menyelamatkan rakyat dari Virus Corona.

Peristiwa itu terjadi di Markas Besar TNI AD di Jakarta, ketika itu Jenderal Andika memimpin langsung rapat kesiapan TNI AD dalam penanganan COVID-19 di seluruh penjuru Indonesia.

Namun ternyata, dalam rapat yang dihadiri para jenderal itu, ada beberapa kebutuhan penanganan COVID-19 belum maksimal. Seperti masih adanya kebutuhan peralatan medis dan tenaga medis.

Dalam rekaman video yang disiarkan TNI AD di akun resminya seperti dikutip VIVA Militer, Minggu 5 April 2020, rapat itu awalnya membahas tentang pembangunan tenda-tenda darurat TNI AD yang akan dipakai sebagai ruang isolasi pasien corona.

"Kita sedang mengejar tenda untuk pembangunan tenda lapangan sebagai ruang isolasi di seluruh rumah sakit TNI AD. Ruang isolasi pasien COVID-19," kata Jenderal Andika.

Sayangnya jenderal-jenderal yang bersangkutan dengan masalah tenda darurat mengalami beberapa kendala dalam mendapatkan kebutuhan. Mendapati kenyataan itu, Jenderal Andika langsung mengambil tindakan tegas. Semua jenderal terkait langsung diperintah bergerak.

"Langsung telepon Pak Haep yang dimaksud instalasi hepa filter apanya? karena kita ini orang-orang teknik juga. Jadi kejarnya apanya yang belum siap? Finilnya kenapa? Jadi enggak usah, kalau finilnya belum dapat cari dari vendornya Mas Munib (Brijen M Munib) enggak usah dari mereka. Terus untuk instalasi hepa filter juga begitu. Apa-apanya yang sulit itu apanya? insinyur enggak ada ya kita. Kita Hadirkan siapa? Jadi saya yakin teknis ini sebenarnya kalau dikejar kita bisa," kata Jenderal Andika dengan tegas.

Terlihat jelas raut wajah yang hadir semakin tegang dengan ketegasan Jenderal Andika. Dan kesibukan pun terjadi. Jenderal-jenderal terkait langsung membuka catatan yang mereka bawa dalam rapat itu.

Lalu, Jenderal Andika menggelar rapat virtual dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Di layar kaca rapat dipimpin Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI A Budi Sulistya.

Dalam rapat itu, Brigjen Budi menyampaikan tentang kebutuhan personel tenaga analis di RSPAD untuk menangani pasien corona.

"Dokter Widi juga menyampaikan perencanaan kebutuhan personel tiga analis dan ini kami sudah bersurat ke Kapuskesad (Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat). Ada tiga personel baru selesai pendidikan analis belum memperoleh penempatan," kata Brigjen Budi.

"Namanya ada?" kata KASAD bertanya kepada Brigjen Budi.

"Nama-namanya nanti kami susun bapak. Nama-namanya sudah kami buat ke kapuskesad," kata Brigjen Budi.

"Ada suratnya, biar dicatat, biar di telepon langsung oleh Kapuskesad di sini suruh langsung meluncur," ujar Jenderal Andika.

Mendengar hal itu, Kapuskesad, Mayjen Tugas Ratmono langsung berdiri menghadap. Jenderal Andika pun berdiri dan langsung memerintahkan Mayjen Tugas untuk detik itu juga pergi menghubungi pihak-pihak terkait yang disebutkan dalam rapat.

Mayjen Tugas pun berjalan keluar ruang rapat. Dan di luar ruang rapat dia terlihat sibuk menelepon sana sini sesuai perintah KASAD.

Dan ketika kembali ke dalam, Mayjen Tugas memastikan semua yang diperintahkan akan terlaksana hari itu juga.

"Nama-namanya yang sudah disebutkan oleh Waka Rumkit RSPAD tadi. Dirbincab sedang menyiapkan sore ini segera menghadap Dirbinum," kata Mayjen Tugas kepada Jenderal Andika.

Selanjutnya, giliran Asisten Logistik KASAD, Mayjen Jani Iswanto yang diperintahkan keluar ruang rapat untuk menyelesaikan semua masalah logistik dengan mitra-mitra TNI melalui sambungan telepon.

Awalnya Mayjen Jani memaparkan laporan tugasnya. Ternyata ada kebutuhan yang belum masuk dalam catatannya. "Di daftar kita juga belum masuk. Sehingga kita tambahkan ke daftar kita," kata Mayjen Jani.

"Oke yang kita tadi jumlah masing-masing sudah tahu ya," kata KASAD bertanya kepada Mayjen Jani.

"Siap, sudah," kata Mayjen Jani.

"Oke, sekarang juga telepon mitra kita," ujar Jenderal Andika.

Mayjen Jani pun bergegas keluar ruang rapat. Dan sama seperti Mayjen Tugas, di luar ruang rapat dia begitu sibuk menghubungi pihak berkepentingan dengan tugas itu. Dan baru kembali lagi setelah mendapatkan kepastian dari mitra TNI sesuai perintah Jenderal Andika.