Cerita Jurnalisme Tentara Ala Kadispen Baru TNI AD
- VIVA/Radhitya Andriansyah
VIVA – Perkembangan dunia jurnalistik di era modern, semakin luas menyentuh seluruh komponen masyarakat. Tak terkecuali dalam struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ada cerita seputar jurnalisme ala prajurit, yang diceritakan oleh Brigjen TNI Nefra Firdaus.
Jumat sore, 19 Juni 2020, Nefra yang baru 2 bulan menduduki jabatan baru sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), berkunjung ke tvOne. Dalam kunjungannya, Nefra bercerita tentang perkembangan jurnalistik di tubuh TNI AD.
Menurut keterangan yang dikutip VIVA Militer dari situs resmi TNI AD, Nefra resmi menjabat Kadispenad setelah dilantik Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, 9 April 2020.
Baru dua bulan menempati posisi barunya, Nefra mengungkap bagaimana Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad) ikut serta dalam perkembangan jurnalistik. Tentunya, versi prajurit TNI.
Sebagai pusat informasi TNI AD, Nefra mengaku sudah banyak berkomunikasi langsung dengan sejumlah awak media. Nefra bertemu banyak jurnalis saat momen duka cita meninggalnya dua mantan KASAD, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, dan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Lalu, Nefra juga menghadapi banyak wartawan yang meminta keterangan saat helikopter Mi-17 milik TNI AD jatuh.
"Karena saya pejabat baru menjadi Kepala Dinas Penerangan (TNI) Angkatan Darat, tugas saya sudah pasti berhubungan dengan rekan-rekan wartawan. Dalam dua bulan ini, banyak yang sudah berkenalan, yang sudah bertemu di lapangan beberapa kali," ucar Nefra.
"Banyak yang bertemu waktu Pak Djoko Santoso meninggal, waktu Pak Pramono Edhie (Wibowo) juga, lalu waktu ada pesawat jatuh (Heli Mi-17), banyak yang sudah berkenalan. Yang pasti, semuanya itu ada yang terlayani dan tidak terlayani," katanya.
Dalam suasana yang cukup santai, Nefra juga mengutarakan niatnya untuk terus menjaga sinergi antara TNI AD dengan media. Mengigat semakin besarnya organisasi dalam tubuh TNI AD, Nefra meminta kerjasama media untuk membuat pelatihan bagi para jurnalis prajurit.
Yang unik, Nefra mengaku mendapat perintah langsung dari KASAD untuk membentuk sejumlah Korps Wanita AD (Kowad) sebagai presenter. Bahkan menurut Nefra, KASAD meminta agar Kowad ini bisa menjadi jurnalis handal seperti wartawan senior, Najwa Shihab.
"Saat ini kan TNI AD kan semakin besar, organisasinya juga baru. Kami ingin bekerjasama untuk pelatihan dan sebagainya ke depan. Saya sekarang memiliki target tersendiri dari Kasad, memberikan 15 orang prajurit Kowad. Dengan kerjasama pelatihan (dengan media), maunya beliau bilang sama saya, 'Mas Nefra, tolong buat seperti Najwa Shihab," ucap Nefra melanjutkan.
Menindaklanjuti instruksi KASAD, Nefra ingi memaksimalkan prajurit TNI AD untuk menjadi kontributor berita di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Pelatihan jurnalistik sangat diharapkan bisa membentuk prajurit mumpuni untuk menjadi seorang reporter, atau kameramen video dan foto.
"Jadi, para reporter baru ini nanti akan kita buatkan kerjasama yang baik dengan media untuk pelatihan (jurnalistik), baik yang reporter, atau juga kameramen video atau foto. Telepas dari yang sudah dibuat sekarang, ada keinginan beliau tetap berlanjut," ujar Nefra lagi.
"Karena di semua Kodam, kita punya yang namanya Kepala Penerangan Kodam. Dan itu juga, jadi kontributor berita untuk Angkatan Darat," katanya.