Ini Sosok Batalyon Raja Operasi Militer TNI Penangkap Gembong PKI

VIVA Militer: Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma.
Sumber :
  • Yonif 407/Padma Kusuma.

VIVA – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan ratusan prajurit tempur untuk menjaga wilayah perbatasan NKRI dengan Malaysia.

Tak tanggung-tanggung, dalam operasi pengamanan perbatasan kali ini, TNI mengerahkan pasukan Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma, dari Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.

Ada sebanyak 450 prajurit bersenjata diberangkatkan dengan Kapal Perang KRI Teluk Hading 538 dari Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Pelibatan satuan tempur infanteri yang bermarkas Desa Ujung Rusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sudah pasti telah melalui perhitungan yang sangat matang dari TNI. Baik dari taktis, teknis dan tentunya pengalaman operasi.

Selama ini mungkin masyarakat tidak begitu kenal dengan satuan ini. Padahal nama Yonif 407/Padma Kusuma pernah semerbak di bumi pertiwi, karena keberhasilannya dalam operasi militer paling bersejarah di Indonesia, yaitu penumpasan G 30 S/PKI pada 1965 hingga 1966.

Dan yang luar biasanya, tak cuma menumpas pemberontak yang terlibat, tapi pasukan Yonif 407/Padma Kusuma juga berhasil menangkap gembong alias tokoh G 30 S/PKI, Dwipa Nusantara Aidit alias D.N Aidit.

Tak hanya itu saja, sejak didirikan 27 Oktober 1964, Yonif 407/Padma Kusuma memiliki catatan operasi militer yang mengerikan, dilansir VIVA Militer, Kamis 10 September 2020.

Operasi militer pertama Yonif 407/Padma Kusuma ialah Operasi Dwikora. Mereka tergabung di bawah komando Kopur II/Rencong di Sumatera Utara pada 1965. Kemudian, dilanjutkan dengan operasi penumpasan G 30 S/PKI di bekas wilayah Keresidenan Surakarta hingga 1966.

Sembilan tahun kemudian, TNI kembali melibatkan dalam operasi tempur. Kali ini secara beruntun Yonif 407/Padma Kusuma dipercaya mendapatkan tugas dalam Operasi Seroja I di Timor Timur pada 1975-1976 dan Operasi Seroja II pada 1977-1978.

Lalu, berselang lima tahun kemudian, Yonif 407/Padma Kusuma kembali dikerahkan ke Timor Timur. Dan lagi-lagi operasi tempur yaitu Operasi Penumpasan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK). Malah dikerahkan dalam 4 kali operasi secara beruntun selama 10 tahun dari 1983 hingga 1993.

Kemudian, pada 1996 hingga 1998, Yonif 407/Padma Kusuma lagi-lagi dikirim ke Timor Timur dalam Operasi Tatoli II.

Usai dari Tatoli II, pada tahun 2000 hingga 2001, terjadi konflik horizontal di Ambon, Maluku. Dan Yonif 407/Padma Kusuma dikerahkan ke operasi pengamanan konflik itu.

Ternyata ketika Timor Timur sudah lepas dari Indonesia, Yonif 407/Padma Kusuma kembali mendapatkan tugas ke wilayah tersebut, yaitu pada tahun 2002-2003, kali ini tak lagi untuk menumpas GPK, melainkan Operasi Pengamanan Perbatasan RI dengan Timor Leste di NTT.

Saat bencana tsunami besar menerjang Aceh di tahun 2004, pasukan Yonif 407/Padma Kusuma dikerahkan ke wilayah itu dalam Operasi Pengamanan Daerah Rawan. Setahun mereka di sana.

Sepulang dari Aceh, pasukan Yonif 407/Padma Kusuma dipercaya Mabes TNI untuk menjalan tugas Operasi Pengaman Perbatasan RI dengan Papua Nugini di Papua, mulai 2006 sampai 2007.

Sempat lima tahun di markas, Yonif 407/Padma Kusuma diberangkatkan untuk bergabung dalam Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia untuk pos Kalimantan Timur di tahun 2012-2013. Dilanjutkan Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini di tahun 2016-2017.

Yang terbaru, 450 pasukan Yonif 407/Padma Kusuma di bawah komando Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan, Mayor Infanteri Catur Irawan, diutus lagi ke perbatasan Malaysia.

Nah, bagaimana sekarang sudah tahu kan rekam jejak pasukan  Yonif 407/Padma Kusuma?. Oh iya, cikal bakal Yonif 407/Padma Kusuma sebenarnya gabungan dari dua Batalyon Infanteri, yaitu Yonif 434 dan Yonif 435 di bawah komando Korem 071, pada tahun 1964. Kala itu diberi nama Yonif-G/Brigif-4. Lalu, baru resmi bernama Yonif 407 di tahun 1966, setelah Pangdam menerbitkan surat keputusan menggantikan nama Yonif G.

Dengan segudang rekam jejak di atas, layak kiranya VIVA Militer menjuluki Batalyon Infanteri 407 sebagai salah satu raja operasi militer TNI.