Sosok Pasukan Lalat Hitam TNI Penembus Rimba Papua Demi Bukti NKRI

VIVA Militer: Prajurit Batalyon Raider TNI AD
Sumber :

VIVA – Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis Raider 413/Bremoro, atau yang lebih dikenal dengan Yonif Mekanis 413/Bremoro berhasil menggapai titik penting sebagai penanda perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

Seperti yang sudah diberikan VIVA Militer pagi tadi, Pasukan Yonif Mekanis 413/Bremoro melakukan patroli di wilayah perbatasan, tepatnya di Patok MM 2.1. Mereka harus menempuh jarak sejauh 25 kilometer untuk mencapai bukti perbatasan itu.

Sehingga mereka membutuhkan waktu selama enam hari dan enam malam. Waktu yang mereka butuhkan terbilang lama, mengingat medan yang mereka lalui tidaklah mudah.

Berdasarkan kumpulan data yang dihimpun VIVA Militer dari berbagai sumber Selasa 15 September 2020, ternyata pasukan Yonif Mekanis 413/Bremoro ini memiliki lambang kesatuan yang cukup unik yaitu lalat hitam. 

Saat ini, prajurit Batalyon 413/Bremoro diketahui berjumlah 650 orang. Mereka mengikuti latihan kualifikasi raider selama tiga bulan, di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar.

Pada tanggal 17 Oktober 2014 lalu, Yonif 413/Bremoro baru resmi menjadi Batalyon Mekanis 413/Bremoro. Hal ini ditandai dengan kedatangan 13 tank IMF Marder buatan Jerman. Kemudian setahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2015, datang lagi 10 unit tank Marder untuk memperkuat Batalyon Bremoro.

Baca: 6 Hari Susuri Rimba Papua, Prajurit Kostrad TNI Temukan Bukti NKRI