Tangis Prajurit TNI dan Keluarga Antarkan Serka Sahlan ke Pemakaman

Pemakaman prajurit TNI yang gugur. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Jenazah Sersan Kepala (Serka) Sahlan, prajurit TNI AD yang tewas ketika bertugas di Kampung Sugapa Lama, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada hari Kamis, 17 September 2020 lalu sudah tiba di kampung halaman, Kabupaten Pinrang, Makassar. Tangis haru keluarga dan empat orang anak almarhum pun tak terbendung ketika peti jenazah tiba di rumah duka. 

Komandan Kodim 1404/Pinrang, Letkol.Inf.M.Wahyudi menyatakan, jenazah almarhum Serka Sahlan tiba di Bandara Sultan Hassanuddin tadi malam sekitar pukul 19.20 WITA. 

Letkol Inf M.Wahyudi menjelaskan, setibanya di Makassar, malam tadi jenazah almarhum sempat di bawa ke Markas Kodim 1404/Pinrang untuk menerima penghormatan terakhir atas jasa-jasanya yang telah bertugas sebagai prajurit TNI selama ini. 

Mobil jenazah masuk dan melintasi para personil TNI yang telah berjajar dengan sikap hormat sebagai penghormatan terakhir untuk prajurit TNI yang bertugas sebagai Bawah Kendali Operasi (BKO) di Kodim Persiapan, Hitadipa itu. Kemudian, mobil jenazah langsung menuju ke rumah duka di Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. 

Kemudian, pagi tadi jenazah almarhum Serka Sahlan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

"Kami kehilangan rekan kami Serka Sahlan. Beliau gugur saat bertugas," ujar Dandim 1404/Pinrang, Letkol Inf M.Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 September 2020.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Serka Sahlan tewas akibat serangan dari sekelompok orang bersenjata yang diduga berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Insiden penyerangan itu terjadi pada hari Kamis, 18 September 2020 sekitar pukul 14.10 WIT ketika Serka Sahlan bersama tujuh orang rekannya yang tergabung dalam Satgas Aparat Teriorial (Apter) tiba-tiba dihadang dalam perjalanan ketika membawa logistik dari Markas Koramil Persiapan Hitadipa. Kontak senjata pun tak terhindarkan antara pasukan prajurit TNI AD dan kelompok bersenjata OPM itu.

Kontak senjata tak berlangsung lama, hanya sekitar tiga menit saja, sebab kelompok penyerang sudah melarikan diri. Setelah itu tim menemukan Serka Sahlan sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan luka tembak dengan luka tebasan di wajahnya.

Tak cuma menembak mati Serka Sahlan, kelompok bersenjata yang diduga berasal dari OPM itu juga dikabarkan telah mencuri senjata api milik korban, yakni senjata serbu jenis FNC alias SS1. 

Atas insiden itu, pasukan TNI AD dari Kodam XVII/Cenderawasih saat ini tengah melakukan penyisiran di lokasi kontak senjata untuk mengejar para pelaku yang sangat meresahkan masyarakat di sekitar pegunungan Intan Jaya itu.

Baca juga : Kisah Kasad Bertangan Satu Dianggap Penghianat oleh Anak Buah