Cuma 3 Jenderal TNI AD Ini yang Punya Brevet Denjaka dan Kopassus

VIVA Militer: Taman Mabes TNI AD
Sumber :
  • TNI AD

VIVA – Ternyata tidak semua jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya bagi matra Angkatan Darat yang memiliki dua brevet Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan brevet Komando Pasukan Khusus (Kopassus) secara bersamaan.

Diantara deretan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), tercatat hanya ada tiga jenderal yang memiliki dua brevet satuan elit TNI itu. Pasti bisa dibayangkan, seberat apa mereka harus mengikuti pendidikan keduanya?

Nah, VIVA Militer edisi Selasa 22 September 2020, akan membahas tiga jenderal mantan KSAD yang memiliki brevet Denjaka dan Kopassus. 

  1. Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu

Pria asal Palembang ini pernah menjabat sebagai KSAD ke-23 dan saat itu ia dilantik oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Namanya sempat dianulir oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat dicalonkan menjadi Panglima TNI.

Ternyata, Ryacudu tidak hanya memiliki brevet Denjaka dan Kopassus saja. Ia juga memiliki brevet penting lainnya seperti, Hiu Kencana, Komando Marinir, bahkan Ryacudu juga memiliki brevet Komando Paskhas. 

  1. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo

Lahir dan besar dari keluarga dengan latar belakang militer, membuat karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang bersinar. Karena saat baru lulus dari Akademi Militer tahun 1980, ia langsung ditunjuk untuk menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassandha.

Mantan Pangkostrad ke-32 ini memiliki beberapa tanda jasa atau penghargaan, yaitu Bintang Dharma, Darjah Utama Bakti Cemerlang (Singapura), dan Meritorious Service Medal.

  1. Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko

Peraih penghargaan Adhi Makayasa tahun 1981 ini, tercatat memiliki segudang prestasi di dunia militer. Maka tidak heran, jika Moeldoko memiliki brevet Denjaka dan Kopassus. Kedua satuan elit yang terkenal karena masa pendidikannya yang tidak mudah dan berat.

Mantan Panglima TNI ke-18 itu, tercatat pernah terlibat dalam beberapa operasi militer baik di dalam dan luar negeri. Untuk dalam negeri, ia pernah ikut dalam operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan 1995. Sementara itu untuk di luar negeri, Moeldoko pernah bertugas di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), serta Amerika Serikat.

Baca: Pasukan Kumbang Hitam TNI Buat Minyak VCO untuk Rakyat Papua