Laksamana Yudo Margono Tutup Latihan Militer Armada Jaya TNI AL

VIVA Militer : KSAL Laksamana TNI Yudo Margono
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono hari ini menutup latihan militer TNI Angkatan Laut Geladi Posko Latihan Armada Jaya (AJ) XXXVIII Tahun 2020. 

Latihan militer TNI Angkatan Laut diikuti oleh Kotama dan Satuan Kerja jajaran TNI Angkatan Laut itu diselenggarakan sejak tanggal 14 hingga 22 September 2020. Latihan Armada Jaya tahun ini dilakukan berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini latihan puncak TNI AL itu dilakukan secara virtual karena pandemi Covid-19.

Laksamana Yudo Margono menyatakan, latihan Armada Jaya sejatinya bertujuan untuk mempertajam pemahaman prajurit matra laut tentang proses pengambilan keputusan militer dalam rangka melaksanakan operasi laut di mandala operasi, sekaligus memantapkan profesionalitas prajurit guna mendukung kampanye militer Kogab TNI. 

Oleh karena itu, pemahaman para peserta latihan akan doktrin dan langkah-langkah perencanaan operasi yang ditunjang dengan e-PPKM serta aplikasi e-Geladi Posko turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan latihan serta konsep operasi militer yang direncanakan.

Menurut Kasal, keberhasilan latihan ini tidak semata-mata dilihat dari hasil produk latihan, namun juga ditentukan oleh semangat, kesungguhan, serta yang paling penting adalah pemahaman yang komprehensif terhadap proses perencanaan militer itu sendiri. 

Di dalam proses perencanaan inilah, diperlukan kesamaan persepsi, pola pikir dan pola tindak, sekaligus evaluasi dan koreksi terhadap langkah dan jalannya Latihan Armada Jaya kali ini.

 “Laksanakan perbaikan secara berkesinambungan terhadap proses latihan yang telah diselenggarakan, karena hal tersebut akan memberikan kontribusi yang positif demi tercapainya TNI Angkatan Laut yang profesional, modern dan tangguh,” kata Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA Militer, Selasa, 22 September 2020.

Lebih jauh ia sampaikan, kendala yang dihadapi selama pelaksanaan latihan, baik teknis maupun non-teknis harus dijadikan sebagai bahan evaluasi sekaligus sumber inovasi dalam menciptakan ide-ide baru yang dapat mendorong ke arah perbaikan dan kemajuan proses pengambilan keputusan yang lebih aplikatif, efektif dan efisien, serta senantiasa responsif terhadap perubahan lingkungan strategis.

Baca juga : Danjen Kopassus: Tetesan Darah Prajurit Kami untuk Rakyat Indonesia