Luar Biasa, Pasukan Garuda TNI Ikut Bangun Jembatan 34 Meter di Kongo

VIVA Militer: Satgas Kompi Zeni TNI Konga Bangun Jembatan di Kongo
Sumber :
  • Instagram Puspen TNI

VIVA – Selain membantu mengamankan warga masyarakat Kongo, Afrika Tengah, dari ancaman kelompok bersenjata, ternyata Satgas Kompi Zeni TNI juga membantu warga untuk menyelesaikan pembangunan infrastrukur vital.

Para prajurit Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-Q/Mission de LOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation En Republique Democratique de Congo (MONUSCO) bekerjasama dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Hululu di Kongo, beberapa waktu yang lalu.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang telah menyelesaikan proses pembangunan jembatan ini dengan baik,” kata Komandan Satgas Letkol Czi M.P. Sibuea yang dikutip VIVA Militer dari akun Instagram Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI) Senin 28 September 2020.

Dansatgas Letkol Czi, Sibuea juga mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan yang telah terselesaikan, diharapkan dapat menjadi akses untuk membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat serta pemerintah Republik Demokratik Kongo.

Perlu diketahui bahwa, jembatan yang dibangun oleh personel TNI ini sempat runtuh dan terbawa arus akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir bulan Mei lalu. Padahal jembatan Hululu memiliki nilai yang sangat strategis.

Karena jembatan ini merupakan penghubung antara Republik Demokratik Kongo dengan negara Uganda. Selain itu, jembatan Hululu merupakan perlintasan jalur utama perekonomian dan logistik. Sehingga sangat sering dilewati oleh masyarakat maupun kendaraan dengan muatan besar.

“Proses pembangunan jembatan dengan panjangnya yang mencapai 34 meter ini, berjalan sesuai dengan hasil yang sangat memuaskan,” ujar Sibuea menambahkan.

Selain faktor keamanan, kendala yang dihadapi dalam pembangunan jembatan ini adalah faktor cuaca dengan curah hujan tinggi. Sehingga menyebabkan derasnya aliran sungai dan mempersulit proses pengerjaannya.

Baca juga: Perang Dahsyat Armenia-Azerbaijan Berlanjut, Puluhan Orang Tewas