Pasukan Gultor Buaya Putih Kostrad TNI Gagalkan Penyanderaan Pejabat
- Brigif Galuh
VIVA – Suasana di Kantor Bupati Sumedang, Jawa Barat, Jumat siang 15 Oktober 2021, agak berbeda. Puluhan prajurit militer Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Tentara Nasional Indonesia (TNI) memenuhi gedung itu.
Situasi bertambah mendebarkan karena prajurit TNI yang ada di sana tak mengenakan seragam loreng, melainkan hitam-hitam bak pasukan khusus.
Berdasarkan siaran resmi Birgade Infanteri (Brigif) 13/Galuh/1 Kostrad dilansir VIVA Militer, prajurit TNI berpakaian serba hitam merupakan adalah pasukan elite Raider Gultor alias Penanggulangan Teror.
Pasukan Gultor itu merupakan pasukan elite dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323/Buaya Putih. Mereka dikerahkan ke kantor Bupati Sumedang untuk melumpuhkan teroris yang tengah beraksi menyandera pejabat setempat.
Memang ini bukan kejadian sesungguhnya melainkan hanya simulasi pembebasan sandera yang diskenariokan dalam rangkaian latihan pemantapan satuan raider Kostrad TNI.
Tujuannya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit raider sehingga selalu siap operasional dalam menghadapi tuntutan tugas dan kontinjensi diseluruh wilayah NKRI.
Diskenariokan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang disandera kelompok teroris. Lalu setelah mendapatkan laporan penyanderaan, Komandan Brigade Infanteri Raider 13/Galuh, Kolonel Inf Herry Purwanto, segera memerintahkan Danyonif Raider 323/BP untuk mengeluarkan 1 tim khusus dalam rangka melaksanakan operasi pembebasan sandera.
pasukan Gultor Buaya Putih melaksanakan operasi raid pembebasan sandera dengan teknik serbuan ruangan dan pendadakan secara sporadis, di mana tim langsung melaksanakan serbuan dengan cepat ke sasaran dan tidak butuh waktu lama hingga tim Khusus tersebut berhasil menyelamatkan sandera dan kemudian melaksanakan evakuasi ke tempat aman.
Baca: TNI Waspadalah, Hizbullah Ngamuk Darah Tumpah di Tengah Kota