Calon Kuat Pengganti Dudung, Jenderal Kopassus Orang Dekat Jokowi
- Youtube
VIVA – Calon kuat pengganti Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk menduduki kursi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), kembali datang dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sosok ini adalah salah satu putra terbaik yang dibesarkan oleh Korps Baret Merah.
VIVA Militer mengutip catatan dari sederet sumber, tentang salah satu sosok yang disebut menjadi calon kuat Pangkostrad ini. Tak hanya piawai dalam hal bertempur sebagai prajurit pasukan elite Kopassus. Jenderal bintang dua ini juga memiliki cukup pengalaman saat memimpin satuan teritorial.
Sosok itu tak lain adalah Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Mohamad Hasan, jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1993.
Dari sejumlah jenderal bintang dua calon pengganti Dudung yang diulas oleh VIVA Militer, Hasan adalah yang termuda diantaranya. Lahir di Bandung 13 Maret 1971, Hasan seolah tak lepas dari nama besar Kopassus, pasukan elite legendaris yang mahsyur dikenal di seluruh dunia.
Sejak lulus AKABRI pada 1993, setidaknya Hasan menghabiskan waktu selama 16 tahun berdinas di Kopassus. Tercatat ia pernah menduduki sejumlah posisi, mulai dari Komandan Unit Grup 1/Kopassus hingga Kepala Seksi Intelijen Grup 1/Kopassus.
Pada 2009, Hasan pertama kali menerima tugas di luar Kopassus. Dengan statusnya sebagai anggota pasukan elite, Hasan langsung dipercaya memimpin satuan elite Baret Hijau, Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (Yonif RK 114/SM).
Dua tahun kemudian, Hasan mendapat pengalaman memimpin satuan teritorial untuk pertama kalinya sebagai Komandan Komando Distrik Militer 0104/Aceh Timur (Dandim 0104/Aceh Timur).
Setelah menyelesaikan tugas sebagai Dandim 0104/Aceh Timur, Hasan kembali ke Kopassus pada 2013. Selama kurang lebih satu tahun, Hasan menduduki dua posisi, Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus (Waaspers Danjen Kopassus) dan Wakil Komandan Grup 2/Kopassus.
Nama Hasan mulai mencuat saat mendapat kepercayaan menjadi anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Tepatnta pada 2014, Hasan ditunjuk menjadi Asisten Perencanaan Paspampres (Asrena Paspampres), hingga menjadi Komandan Grup A Paspampres (Dangrup A Paspampres) pada 2016.
Menjadi Komandan Grup A Paspampres, membuat Hasan berada sangat dekat dengan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi). Bagaimana tidak, tugas utama Grup A Paspampres adalah mengamankan Presiden RI dan keluarganya dalam jarak dekat.
Dua tahun mengawal Jokowi, Hasan mendapat promosi kenaikan pangkat jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. Dengan pangkat barunya, Hasan didapuk menjadi Komandan Komando Resor Militer 061/Surya Kencana (Danrem 061/SK), satuan teritorial yang pernah dipimpin sederet nama-nama besar.
Hasan akhirnya kembali ditugaskan di Kopassus pada 2019. Tak main-main, ia dipercaya menduduki jabatan Wakil Danjen Kopassus (Wadanjen Kopassus) mendampingi Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Setelah Nyoman diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari (Pangdam XVIII/Kasuari), Hasan akhirnya mencapai posisi Danjen Kopassus. Suami dari Ny. Rahmalia dilantik menjadi orang nomor satu di Kopassus pada 26 Agustus 2020.