Cegah Corona, Polisi Pakai Helm Unik Saat Cegat Warga di Luar Rumah

VIVA – Jika di Indonesia menerapkan cara pembatasan sosial dan pembatasan fisik, maka hal berbeda dipilih pemerintah di India. Di Negeri Hindustan itu dipakai sistem lockdown atau karantina wilayah selama 21 hari.

Dengan cara ini, masyarakat bukan hanya dilarang berinteraksi dengan sesama dalam jarak dekat, tetapi juga dipaksa untuk tidak meninggalkan tempat tinggalnya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Sayangnya, tak semua warga bisa menerima keputusan yang sudah diambil oleh Pemerintah India. Sebab, masih ada warga yang terlihat wara-wiri di jalan raya, menggunakan mobil maupun sepeda motor.

Guna menyadarkan warga untuk mengikuti arahan Pemerintah, Polisi India pun mengambil langkah tegas, dengan terus berjaga di berbagai sudut jalan, dan merazia warga yang nekat keluar dari pemukiman mereka. Tak hanya itu,Polisi menerapkan cara yang tak biasa, yakni menggunakan helm yang didesain seperti wujud virus Corona.

Baca juga: Ricuh di Perusahaan Leasing Gara-gara Corona

Helm Corona itu dipakai oleh seorang Polisi bernama Rajesh Babu. Saat berdinas, dia menggunakan sebuah helm yang pada bagian luarnya dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai virus Corona. Helm dipakainya untuk menakut-nakuti warga yang nekat keluar rumah.

"Helm ini adalah upaya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ketika saya memakainya, pikiran tentang Corona muncul di benak pengguna jalan, terutama anak-anak. Mereka takut setelah melihat ini, dan ingin dibawa pulang," ujarnya seperti dikutip dari Metro.co.uk, Senin 30 Maret 2020.

Helm yang dipakai Rajesh Babu, merupakan karya seniman lokal bernama Gowtham. Bodi helm dimodifikasi dengan bahan kertas tebal yang diberi perekat dan dibentuk seperti virus COVID-19, dengan warna merah seperti darah.

Sebelumnya diinformasikan, polisi di China juga memiliki senjata canggih untuk melawan Corona, yakni menggunakan helm yang dilengkapi thermal camera. Dengan helm tersebut, polisi bisa mengetahui warga yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, namun masih nekat berkeliaran di tempat umum.