146 Pos Penjagaan Masuk ke Jakarta Sudah Putar Balikan 9.000 Kendaraan

Pemeriksaan Kendaraan pemudik.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemerintah daerah Jakarta telah memperingatkan agar warga luar daerah untuk tidak kembali ke Jakarta selama masa PSBB. Tetapi tetap saja ada ribuan kendaraan mencoba masuk ke Jakarta.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Pol Istiono mengatakan, sudah ada 9.000 kendaraan yang akan masuk ke Jakarta diputarbalik.

"Pantauan 2 hari arus balik ini sudah 9.000 kendaraan kita putar balik dari 146 pos penyekatan dari Jatim hingga Lampung," kata Istiono dikutip dari VIVA, Kamis, 28 Mei 2020.

Kakorlantas melakukan pemantauan situasi arus balik mulai dari Jakarta hingga pos pengamanan terpadu GT Pejagan, Jawa Tengah. Istiono menyampaikan jika kondisi jalan tol sepi dari kendaraan pribadi. Bahkan tidak ada antrean di setiap pos penyekatan. 

"Dari Jakarta sampai Pejagan, kondisi jalur A dan B terpantau sepi, di titik KM 47 dan KM 70 sampai Pejagan tidak ada antrean kendaraan, termasuk saya monitor di Kalikangkung juga tidak ada antrean,” katanya.

Ia juga turut mengapresiasi peran masyarakat yang sadar dan tidak melakukan perjalanan balik ke Jakarta usai Lebaran demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Kondisi seperti merupakan tanda kesadaran masyarakat ini sudah tinggi dan penyebaran COVID-19 pun akan semakin melambat.

Istiono juga memastikan, pemeriksaan di pos penyekatan juga dilakukan secara ketat. Petugas tidak memberikan izin untuk kendaraan yang akan masuk ke Jakarta tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

"Pengecekan SIKM itu sudah menjadi standar pengecekan di setiap pos penyekatan, petugas juga sudah baik dengan menggunakan APD memeriksa kendaraan dan memeriksa suhu tubuh penumpang," ujarnya.

Ia pun berharap masyarakat juga berperan dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dan dilakukan secara bersama-sama. Begitu pula apa yang dilakukan oleh kepolisian dengan mendirikan pos penyekatan juga sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Mudah-mudahan apa yang kita langkahkan ini adalah betul-betul mendapat ridho dari yang Maha Kuasa, semoga pandemi ini segera berakhir," ujarnya.