Onderdil Lokal Kurang Dilirik Gara-gara Ini
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini menunjukkan angka positif. Kondisi ini terlihat dari data penjualan mobil sepanjang periode Januari-Agustus 2017 yang mencapai 715.291 unit, dan data penjualan motor secara nasional per September 2017 sebanyak 546.607 unit.
Tingginya angka tersebut menjadi cerminan potensi pasar suku cadang, aksesori, dan perlengkapan kendaraan lainnya. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih.
“IKM (industri kecil dan menengah) komponen otomotif di Indonesia merupakan salah satu mata rantai dalam siklus bisnis otomotif. Sinergi yang baik antara industri besar dengan IKM komponen otomotif akan mendorong perkembangan industri otomotif, yang tentu akan juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Gati di Gedung Kemenperin, Jakarta.
Dalam kesempatan sama, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Endang Suwartini mengatakan, komponen otomotif yang dihasilkan IKM belum terserap dengan baik. Salah satu faktornya yaitu standar kualitas yang dimiliki.
“IKM komponen otomotif itu masalahnya cuma satu, standarnya. Kami sudah beri pendampingan, bimbingan. Tapi pas lengah sedikit, standarnya sudah lain lagi,” ujarnya.
Yang terpenting, kata Endang, kemajuan komponen otomotif lokal dipengaruhi oleh kemauan maju dan berkembang dari industri kecil dan menengah itu.
“Komponen otomotif IKM bisa gantikan komponen impor? Bisa. IKM komponen otomotif itu sudah banyak yang bisa bikin. Sekarang kami carikan pasarnya. Kalau mau ikutan serius, ya harus ditingkatkan,” tuturnya.
Saat ini terdapat 416 sentra IKM komponen otomotif yang tersebar di Kabupaten Tegal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Juwana, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sukabumi, dan Bandung. (art)