Polusi dari Ban dan Rem 1.000 Kali Lebih besar Ketimbang Asap Knalpot

Ilustrasi semir ban mobil
Sumber :
  • viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Sebuah hasil analisa terkait emisi kendaraan mengungkapkan, partikel yang dikeluarkan dari rem dan ban kendaraan bermotor, khususnya yang sudah aus, dapat mencemari lingkungan 1.000 kali lebih banyak dari emisi yang dikeluarkan knalpot. 

Keausan rem, ban, permukaan jalan dan debu jalan diklasifikasikan sebagai emisi non gas buang (NEE). Hingga kini tak ada yang undang-undang yang mengatur mengenai hal ini, padahal dampaknya besar mencemari kualitas udara. 

Dilansir dari Paultan, Senin 9 Maret 2020, analisa emisi non gas buang tersebut dilakukan oleh Kelompok Ahli Kualitas Udara Pemerintah Inggris (AQEG). Mereka merekomendasikan NEE segera diakui otoritas terkait sebagai salah satu sumber pencemaran lingkungan.  

NEE pun ditegaskan berlaku pada seluruh kendaraan. Termasuk kendaraan yang tidak memiliki emisi partikel buang, yaitu kendaraan listrik. 

Dalam percobaan yang dilakukan, sebuah mobil hatchback keluarga dengan menggunakan ban baru. Ditemukan ban mobil itu mengeluarkan 5,8 gram partikel per kilometer. Sementara batas emisi gas buang yang diatur saat ini adalah 4,5 miligram per km. 

Baca juga: Ban Mobil Ini Bisa Kasih Tahu Sopir Soal Kondisi Jalan

Artinya, emisi yang dikeluarkan akibat gesekan ban dengan jalan 1.000 kali polusi akibat emisi gas buang. Jumlahnya bisa lebih tinggi lagi apabila ban itu kempes, atau permukaan jalan tempat pengujian itu dilakukan lebih kasar. 

Peneliti senior Emission Analytics, Richard Lofthouse mengatakan, dengan analisa tersebut, sudah waktunya untuk mempertimbangkan tidak hanya apa yang keluar dari pipa knalpot mobil. Tetapi juga polusi partikel dari keausan ban dan rem. 

"Tes awal kami mengungkapkan bahwa mungkin ada jumlah yang mengejutkan dari polusi partikel dari ban 1.000 kali lebih buruk daripada emisi dari knalpot mobil," ujarnya. 

Sementara itu Chief Executive Officer Emmisions Analytics, Nick Molden menambahkan, hal ini jadi tantangan baru bagi industri dan regulator. Sebab, mereka terlalu sibuk memusingkan emisi gas buang, padahal ada bahaya yang lebih besar datang dari komponen lain dari kendaraan. 

"Dalam jangka pendek, pemasangan ban berkualitas adalah salah satu cara untuk mengurangi NEE, dan untuk selalu mengisi angin ban dengan tepat," ujarnya.