Jakarta Kena PSBB, Suzuki Enggak Khawatir

Logo Suzuki
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Adanya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta, membuat para pelaku bisnis otomotif tidak berharap banyak. Selain warga diminta untuk tetap di rumah saja, pabrik, jaringan diler dan bengkel juga harus berhenti beroperasi sementara.

Hal itu dilakukan, untuk mencegah semakin parahnya penyebaran virus corona. Dengan membatasi akses ke keramaian, diharapkan wabah COVID-19 cepat berlalu.

Meski tidak bisa melayani konsumen di diler, namun PT Suzuki Indomobil Sales mengaku tidak khawatir. Sebab, mereka sudah memiliki cara lain untuk memanjakan pelanggan. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pemasaran Kendaraan Roda Empat SIS, Donny Saputra.

“Ada beberapa layanan yang diberikan. Seperti home service, atau kendaraan bisa diambil lewat Sera. Pemilik Suzuki juga bisa mengakses laman resmi, atau menghubungi via telepon,” ujarnya melalui teleconference dengan awak media belum lama ini.

Soal penjualan, Donny mengatakan bahwa saat ini pangsa pasar Suzuki di wilayah Jabodetabek sebesar 30 persen. Tapi, mereka juga unggul di beberapa wilayah lain.

"Kontribusi Jabodetabek 30 persen dari penjualan nasional. Selain Jabodetabek, sebenarnya kami juga kuat di beberapa kota lain, seperti Lombok, Ternate. Dan, beberapa daerah kami jadi market share nomor satu," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor merangkap Presiden DirekturSIS, Seiji Itayama menyatakan bahwa mereka menghentikan sementara kegiatan produksi selama dua pekan, mulai 13 April hingga 24 April 2020. Hal itu diterapkan di semua pabrik SIM, yakni di Cakung, Tambun dan Cikarang.

Meski begitu, Suzuki tetap akan memberikan upah secara penuh kepada karyawan yang sementara tidak bekerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.