Gak Semua Mobil Warna Hitam dan Silver, Punya Harga Bagus Pas Dijual

Mobil bekas
Sumber :
  • VIVA/Pius Mali

VIVA – Ketika membeli mobil baru di diler resmi, biasanya konsumen ditawarkan berbagai pilihan warna yang menarik oleh pabrikan otomotif. Meski  demikian, ada kecenderungan dari masyarakat untuk memilih kendaraan dengan warna standar, yakni putih, hitam, maupun silver.

Salah satu alasan tiga warna bodi tersebut lebih dominan adalah, agar saat dijual kembali harganya tidak terlampau jauh dari banderol di pasaran. Sebab, di kalangan pedagang mobil bekas, ada anggapan mobil warna eksterior yang cerah dan mencuri perhatian memiliki banderol di bawah pasaran.

"Ya karena model barunya juga banyakan orang pakai warna silver, putih, atau hitam, jadi stok dan harga bekasnya pasti lebih jelas," ujar Herjanto Kosasih, Senior Manager Sentra Mobil Bekas WTC Mangga Dua, saat dihubungi VIVA, Kamis 16 Juli 2020.

Hal tersebut diamini oleh Andi, Pedagang dari showroom Jordy Mobil di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia mengatakan, ada selisih harga sampai Rp20 juta, untuk banderol mobil bekas warna standar dengan yang memiliki warna berani dan mencuri perhatian.

Baca juga: Kijang Innova Diesel Bikin Pedagang Mobil Bekas Dapat Cuan Lebih

"Kayak misalnya Innova ada warna merah, atau dulu kan ada Xenia warna biru muda, itu pasti beda harga sama yang warnanya biasa aja kayak hitam atau putih. Warna kayak merah, biru muda, hijau, kuning di mobil keluarga atau SUV, hanya konsumen tertentu saja yang suka," tuturnya.

Menariknya, kata Andi, warna tak umum justru akan laku dan punya harga bekas yang bagus untuk mobil perkotaan. Sebab, kebanyakan pemakai atau pembelinya dalam versi bekas maupun baru adalah kaum muda, atau memang pehobi otomotif.

"Kalau kayak Jazz, Yaris, Brio, Agya, Ayla, atau Mazda 2, itu memang warna ngejreng atau yang terang begitu, banyak konsumen mobil bekas cari. Jadi harganya juga bagus pasti, malah kadang bisa lebih mahal daripada versi warna hitam atau silvernya," kata Andi.