Orang Indonesia Masih Doyan Pakai Mobil Murah

Toyota New Avanza 2019
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Yosep Mali

VIVA – Penjualan mobil di Indonesia bisa mencapai lebih dari 1 juta unit setiap tahun, tak bisa dipungkiri membuat kondisi jalanan semakin padat. Di sisi lain, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya peningkatan kepemilikan kendaraan baru oleh masyarakat.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Asosiasi Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, saat ini rasio kepemilikan mobil baru di Indonesia mengalami peningkatan.

Jika sebelumnya rasio kepemilikan mobil hanya berada di angka 87 unit per seribu penduduk Indonesia, kata dia, maka berdasarkan data terbaru telah mencapai 99 unit per seribu penduduk.

"Mobil atau kendaraan bermotor roda empat ini antara dicintai dan dibenci. Dicintai karena orang ingin memilikinya, dan di sisi lain disebut sebagai biang kemacetan," ujarnya dalam diskusi online, Selasa 22 September 20202.

Baca juga: Indonesia Rangking 15 Dunia, untuk Jualan Mobil Baru Terbanyak

Kondisi ini, bisa jadi karena adanya keterlambatan dalam membangun infrastruktur jalanan secara merata. Padahal, kata dia, saat berbagai wilayah memiliki jalanan yang sama kualitasnya, maka orang tak akan ragu membeli mobil baru. Hasilnya, penjualan dan produksi kendaraan dalam negeri meningkat.

"10 tahun lalu, penjualan kendaraan roda empat itu mayoritas ada di Jawa. Sekarang sudah merata mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai Papua," paparnya.

Meski penjualan mobil sudah mulai terlihat merata, Kukuh mengatakan, saat ini daya beli masyarakat untuk hampir sama, yakni untuk banderol Rp300 juta ke bawah. Jenis ini bisa dikategorikan mobil murah, dan bisa terjangkau oleh masyarakat yang ingin menggunakannya untuk aktivitas harian, maupun menambah penghasilan.

"Sebagian besar masyarakat membeli kendaraan yang harganya masih di bawah Rp300 juta. Mobil yang harganya di atas itu segmennya masih ada, walaupun kecil," tuturnya.