Pameran Otomotif Ditunda, Toyota Mulai Bergerilya di Online

Booth Toyota di GIIAS 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA â€“Setiap penyelenggaraan pameran otomotif biasanya melibatkan banyak orang, mulai dari pekerja sampai pengunjung yang datang. Hal ini tentu berisiko besar untuk penularan virus, jika diadakan di masa pandemi COVID-19.

Maka itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai penyelenggara pameran otomotif di Tanah Air, memutuskan untuk menunda kegiatannya sepanjang tahun ini. Salah satu yang resmi diumumkan penundaannya adalah Gaikindo Jakarta Auto Week.

Dalam rencana awal, pameran Gaikindo Jakarta Auto Week akan diselenggarakan pada 21 sampai 29 November 2020. Namun kini telah diputuskan waktu pelaksanaannya digeser, menjadi 9 sampai 17 Januari 2021 dengan lokasi yang sama, yakni di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta.

Ditundanya pameran otomotif tersebut, mendapat respons dari PT Toyota Astra Motor (TAM). Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya memaklumi jika acara pameran tersebut ditunda pelaksanaannya.

Baca juga: Gaikindo Tiadakan Pameran Otomotif Jakarta Auto Week Tahun Ini

"Saya baru terima pemberitahuannya hari ini. Melihat situasi saat ini, memang pasti banyak yang dipertimbangkan oleh Gaikindo. Kami Toyota sebagai anggota memaklumi," ujarnya disela konfrensi pers peluncuran New Fortuner dan Innova secara online, Kamis 15 Oktober 2020.

Menurut Anton, melaksanakan pameran di tengah kondisi pandemi, bukan hanya soal meningkatkan penjualan produk otomotif, tetapi juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku, lalu merancang dengan baik konsep acara yang akan dibuat.

Terkait pengaruhnya ke penjualan, Anton mengatakan, penundaan acara pameran otomotif itu diharapkan tidak berdampak besar. Untuk mengatasinya, Toyota sendiri saat ini sudah mulai melakukan aktivitas penjualan secara online.

"Kami kini pindah ke aktivitas digital untuk penjualan, aftersales dan lainnya. Hasilnya, kalau dulu dari jalur digital itu hanya 15 sampai 20 persen, maka sekarang setengah dari prospek yang didapat diler itu jalurnya bukan dari kunjungan langsung," paparnya.