Bosch Bantu Bengkel Umum Naik Kelas

Ilustrasi servis mobil.
Sumber :
  • Worldcarfans

VIVA – Keberadaan bengkel umum yang melayani berbagai jenis perbaikan serta perawatan mobil cukup banyak jumlahnya. Mereka tidak khawatir bersaing dengan diler, bahkan ada beberapa mekanik yang tadinya di bengkel resmi kini membuka usaha sendiri.

Meski jasa yang ditawarkan lebih murah biayanya, namun salah satu kekhawatiran para pemilik mobil terhadap bengkel umum adalah standar kualitas layanan serta pasokan suku cadang.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa terkadang konsumen harus membawa sendiri komponen yang perlu diganti agar yakin mendapat produk asli.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Bosch sebagai salah satu penyedia komponen otomotif menghadirkan layanan yang diberi nama Bosch Module.

Dengan sistem manajemen bengkel terpadu ini, proses kerja bengkel terintegrasi secara online sehingga pelayanan dan tindakan teknisi berlangsung lebih efektif dan efisien. Kendaraan pelanggan juga dipastikan mendapatkan suku cadang Bosch asli.

“Bengkel independen memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dan kecakapannya menangani kendaraan pelanggan, tanpa batasan merek atau model tertentu,” ujar Channel Manager, Automotive Aftermarket Division, Bosch Indonesia, Dedy Ismanto saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Kamis 10 Desember 2020.

Menurut Dedy, transformasi ke bengkel digital dengan menggunakan Bosch Module tak hanya mampu meningkatkan manajemen dan operasional bengkel, tetapi juga mendukung implementasi protokol kesehatan.

“Ini menjadi peluang bagi para pemilik bengkel independen, yang kuantitasnya sangat banyak dan sebaran lokasinya jauh lebih luas, untuk bisa menjadi rujukan utama masyarakat,” tuturnya.

Solusi Bosch Module yang memakai platform Workshop Management System ini bisa menyimpan banyak data, seperti jenis kendaraan pelanggan, perbaikan yang dibutuhkan serta suku cadang yang sesuai.

“Tindakan apa saja yang dijalankan teknisi, serta penggantian atau pembelian komponen, sudah tidak lagi memerlukan pencatatan manual menggunakan sarana kertas,” ungkapnya.