5 Alasan DFSK Gelora E Jadi Pionir Mobil Niaga Masa Depan

Mobil listrik DFSK Gelora E
Sumber :
  • Dok: DFSK

VIVA – Dari beberapa kategori kendaraan yang hadir di Indonesia, mobil niaga cenderung kurang mendapat sorotan masyarakat umum. Padahal, upaya yang dikerahkan sama besarnya dengan jenis lain.

Salah satu contohnya, aplikasi energi listrik sebagai sumber penggerak yang menggantikan bahan bakar minyak atau BBM. Selama ini yang sering diberitakan adalah mobil MPV atau SUV canggih, padahal teknologi yang sama juga disematkan pada kendaraan pengangkut barang.

Seperti yang ada di DFSK Gelora E, mobil niaga ringan yang dipamerkan oleh PT Sokonindo Automobile di ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2021.

Setidaknya ada lima alasan, mengapa model yang hadir dalam dua varian, yakni minibus dan blind van tersebut menjadi pioner dalam hal mobil niaga masa depan.

Pertama yakni pemanfaatan energi listrik sebagai penggerak, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Kendaraan ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan solusi mobilitas untuk berbagai sektor usaha, hemat energi dan pastinya ramah lingkungan,” uajr Public Relations and Media Manager Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 26 April 2021.

Alasan kedua yakni kemampuan yang ditawarkan oleh mobil dengan dimensi panjang 4.500 milimeter, lebar 1.680 mm dan tinggi 2.000 mm itu. DFSK Gelora E Minibus hadir dengan kapasitas tujuh penumpang, cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, hingga antar jemput karyawan.

Varian lain yang ditawarkan adalah DFSK Gelora E Blind Van, di mana panjang kabinnya mencapai 2,63 meter dan luas kabin 4,8 meter kubik, ideal untuk kebutuhan logistik, katering hingga angkutan barang.

Faktor ketiga adalah kemampuannya untuk menempuh jarak hingga 300 kilometer dalam kondisi baterai penuh. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian dengan sistem fast charging hingga 80 persen, hanya 80 menit saja.

Sales and Marketing Director Sokonindo Automobile, Rifin Tanuwijaya mengungkapkan bahwa faktor ke-4 kenapa Gelora E cocok sebagai pelopor kendaraan listrik di Tanah Air karena statusnya sebagai mobil niaga, di mana jarak tempuh setiap harinya tidak banyak berubah. Jadi, bisa meminimalkan risiko kehabisan daya.

“Sasarannya mulai dari pabrik, distributor, gudang, hingga pasar tradisional. Kami juga bantu memasangkan instalasi pengisian baterainya,” tutur Rifin.

Alasan terakhir diungkapkan oleh Chief Executive Officer Sokonindo Automobile, Alexander Barus, yang menjelaskan bahwa penggunaan energi listrik membuat pemilik hanya perlu mengeluarkan biaya Rp200 per kilometer, dan servis berkalanya juga lebih murah.

“Tidak perlu ganti oli juga, karena tidak ada mesinnya. Jadi, perawatan mobil listrik hanya 60 persen dibanding mobil biasa,” jelasnya.