Negara Ini Larang Warganya Pakai Mobil Listrik

Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik.
Sumber :
  • Paultan

VIVA Otomotif – Saat ini banyak negara sedang berupaya agar warganya mau beralih, dari kendaraan konvensional ke model listrik. Tujuannya yakni supaya mengurangi polusi udara, sekaligus mengatasi harga minyak dunia yang semakin mahal.

Bahkan ada beberapa negara yang memberikan insentif, untuk setiap pembelian kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil. Contohnya yakni Amerika Serikat dan China.

Pemerintah Indonesia juga aktif mengajak masyarakat untuk mau mengganti kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar minyak, ke model listrik.

Namun, ada satu negara yang pemerintahnya saat ini justru melarang warganya untuk memakai mobil dan motor listrik. Apa alasannya?

Dilansir dari laman Drivespark, Kamis 8 Desember 2022, negara yang dimaksud adalah Swiss dan ada alasan khusus mengapa pemerintahnya melakukan hal itu.

Diketahui bahwa sumber listrik dari negara tersebut 60 persennya berasal dari pembangkit bertenaga air. Namun, musim dingin yang melanda pada tahun ini membuat pasokan setrum menjadi menurun drastis.

Alhasil pemerintah harus menggunakan sumber energi alternatif, yang didapatkan dengan cara membeli dari negara lain. Sayangnya, krisis antara Rusia dan Ukraina membuat harga energi menjadi mahal.

Dilaporkan bahwa pemerintah Swiss sudah membuat rencana konservasi energi yang dibagi menjadi dua tahap, yakni krisis dan darurat. Pada tahap awal, setiap rumah akan dihangatkan hanya hingga suhu 20 derajat Celcius.

Apabila kondisi semakin memburuk, maka penggunaan listrik akan semakin dibatasi ke hal-hal yang sifatnya darurat saja seperti kebutuhan rumah sakit dan kantor polisi.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden juga meminta warganya untuk tidak mengecas mobil listrik di waktu-waktu tertentu. Alasannya, hawa panas yang sedang melanda membuat banyak orang menyalakan penyejuk ruangan dan berimbas pada tingginya pemakaian listrik.