Tips Tangani Mesin Truk EURO4 yang Tak Henti Berasap Akibat Diesel Runaway

Mobil diesel berasap tebal.
Sumber :
  • Motormobil.net

VIVA – Bagi Anda yang memiliki truk berbahan bakar diesel baik truk EURO 2 maupun truk EURO4, pasti pernah mengalami diesel runaway. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan diesel runaway? Simak pembahasan lengkapnya tentang penyebab, efek, cara mencegah, hingga cara mengatasi diesel runaway. Yuk simak artikel berikut. 

Apa itu Diesel Runaway?
Anda pasti pernah melihat secara langsung maupun di sosial media, mobil diesel yang mengeluarkan kepulan asap tidak ada henti-hentinya. Nah, itulah yang dinamakan diesel runaway. Diesel runaway ini terjadi ketika mesin tidak bisa dimatikan dan putaran mesin meraung tinggi meskipun kontak kunci sudah berada di off. 

Mengapa Diesel Runaway Bisa Terjadi?
Hal pertama yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah bagaimana kerja sebuah mesin diesel pada umumnya. Berbeda dengan mesin bensin, mesin diesel tidak menggunakan busi untuk memberikan percikan api terhadap campuran udara – bahan bakar. Mesin diesel menggunakan pengapian kompresi dan busi pijar (glow plug) yang dipanaskan secara konstan. 

“Pada mesin diesel, campuran udara – bahan bakar terjadi di ruang bakar. Solar dikabutkan ke dalam silinder tepat saat piston mendekati top dead center (TDC),” jelas Communication Management Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Puti Annisa. 

Jika mesin bensin biasanya menggunakan rasio kompresi 8-12:1, sebagian besar mesin diesel memiliki rasio kompresi 17-23:1. Artinya, tekanan kompresi lebih tinggi. Satu hal lagi, mesin diesel hanya memperhitungkan solar, sementara udara mengiringi. Manakala terjadi kebocoran dan udara seperti hidrokarbon sisa pembakaran masuk ke dalam ruang bakar, maka kompresi akan meningkat sehingga terjadilah diesel runaway.

Mengapa Bisa Bocor?
Disinilah pentingnya perawatan. Bisa saja karena sistem fuel cut valve tidak bekerja, atau pompa injeksi bermasalah. Part-part yang memungkinkan terjadinya kebocoran akan terjadi demikian lantaran tidak dirawat ataupun diganti sesuai jadwal. 

Sekalipun di mesin diesel modern seperti common rail, asupan udara dan solar sudah diatur oleh electronic control unit (ECU), mengabaikan perawatan juga bisa membuat ECU “tertipu”. Misalnya ada kebocoran oli yang kemudian masuk dan berperan sebagai “bahan bakar” di ruang pembakaran, maka kompresi pun meningkat dari yang seharusnya. 

Hal yang harus dilakukan ketika terjadi Diesel Runaway
Pertama, menunggu mesin sampai mati. Hal ini merupakan cara yang mudah untuk dilakukan tanpa harus merusak komponen lainnya. Anda dapat tinggalkan mobil di pinggir jalan dan menghimbau pengguna jalan lain untuk menjauh dari kendaraan Anda. Setelah mesin mati, hubungi bengkel terdekat. 

Kedua, tutup saluran udara. Cara ini adalah cara cepat untuk mematikan mesin secara “paksa”. Anda dapat menutup saluran intake ataupun turbo dengan benda disekitar, bisa dengan lap ataupun apapun yang terpenting intake ataupun turbo dapat tertutup sempurna. 

Cara mencegah terjadinya Diesel Runaway
Cara mencegah terjadinya diesel runaway adalah dengan melakukan perawatan berkala. Oleh karenanya, perawatan rutin penting sekali dilakukan. Dengan rutin melakukan pengecekan dan perawatan spare part serta kondisi kendaraan, berbagai macam tindakan preventif bisa dilakukan. Sehingga, hal-hal menjengkelkan seperti diesel runaway dapat dihindari. 

Isuzu sendiri memiliki program seperti Isuzu Mechanic On Site untuk melakukan perawatan pada armada operasional yang sedang breakdown ataupun melakukan edukasi tentang perawatan berkala kendaraan operasional customer tertentu. Demikian pula dengan Bengkel Isuzu Berjalan yang layanannya berupa unit bengkel dalam kendaraan Isuzu yang siap melakukan perbaikan ke lokasi customer. Tentu lebih baik perawatan, dibandingkan panik menghadapi diesel runaway.