Kupas Plus Minus Mobil Murah Ayla (2)
Selasa, 19 November 2013 - 02:44 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Sandy Mahaputra
VIVAnews - Setelah membahas Ayla. Kini giliaran menjajal kemampuan mobil yang dibuat di Kawarang, Jawa Barat.
Rute yang dipilih masih di sekitar Jakarta. Setir terasa ringan karena dilengkapi Electric Power Streering
(EPS)--ringan ketika parkir dan stabil (berat) saat berada di kecepatan tinggi.
Ada satu fitur yang cukup menarik ketika melirik layar MID, yakni ECO-driving . Indikator itu memberikan informasi apakah si pengemudi berkendara sudah irit bahan bakar atau belum. Jika Anda berkendara irit, maka logo ECO itu akan muncul (berwarna hijau) di layar
Baca Juga :
Rute yang dipilih masih di sekitar Jakarta. Setir terasa ringan karena dilengkapi Electric Power Streering
Ada satu fitur yang cukup menarik ketika melirik layar MID, yakni ECO-driving . Indikator itu memberikan informasi apakah si pengemudi berkendara sudah irit bahan bakar atau belum. Jika Anda berkendara irit, maka logo ECO itu akan muncul (berwarna hijau) di layar
speedometer
.
Fitur ini biasanya dimiliki mobil kelas menengah dan kini sudah diadopsi mobil murah seperti Ayla dan saudara kembarnya Agya. Tentu ini jadi nilai plus.
Untuk transmisi matik tidak keluhan sama sekali. Soal akselerasi, mesin DOHC 3 silinder berkapasitas 998 cc mampu menyemburkan tenaga 65 PS di 6.000 rpm dan torsi 8,7 Nm pada 3.600 rpm, lumayan untuk mobil perkotaan.
Tenaganya cukup diandalkan khususnya pada putaran rendah, tapi jangan terlalu berharap banyak ketika melintasi trek tanjakan panjang.
Lalulintas Jakarta yang cukup padat rupanya bukan masalah berarti bagi Ayla. Bodinya yang kompak memudahkan untuk bermanuver alias menyalip.
Sesekali melintasi jalanan rusak, suspensi depan
McPherson Struts with coil spring
dan belakang
Torsion Axle Beam
yang diusung Ayla lumayan bisa meredamnya.
Tapi tak jarang terasa bantingannya masih jauh dari harapan, bunyi cukup keras terdengar ketika roda melindas lubang lumayan dalam.
Saat mencoba menjadi penumpang di kursi belakang. Ruang kabin depan dan belakang terasa lega. Untuk ukuran tinggi badan 180 cm, ketika duduk lutut masih bisa bergerak bebas tanpa menyentuh jok depan.
Meski bahan jok tidak begitu tebal, tapi masih lumayan empuk menopang bokong. Pendingin ruangan (AC) terasa sejuk hingga ke belakang walau hanya diposisikan di tingkat 1.
Saat pindah di kursi penumpang depan juga terasa cukup lapang. Kaki dapat diselonjorkan dengan memundurkan jok sampai habis ke belakang. Tentu ini jadi nilai lebih dibanding kompetitor.
Konsumsi BBM Ayla?
Saat menguji
VIVAnews
sengaja tidak mempraktekkan gaya berkendara ECO-driving. Seperti diketahui, Agya sudah melalui tahap verifikasi khusus program LCGC (Low Cost Green Car)di mana konsumsi bahan bakarnya tembus 1 liter untuk 20 km. Namun, pada tes kali ini tidak bisa dicapai. Hasil terbaik di layar MID hanya 11,6 km/liter.
Kesimpulan
Untuk ukuran mobil murah, Ayla lumayan bisa diandalkan dengan fitur yang ditawarkan seperti
power window, spion eletrik, power steering, central lock
, dan
Eco-diving
. Namun perlu dicatat minus fitur keselamatan pasif,
airbag
.
Dengan paket terbaik dan segala keterbatasan yang dimiliki, Ayla layak masuk daftar referensi bagi Anda yang ingin beralih dari sepeda motor ke mobil atau pembeli pertama mobil (first buyer).