LCGC Rusak Harga Mobil Bekas?

Mobil LCGC Datsun Go+.
Sumber :
  • Foto: Herdi Muhardi/VIVAnews

VIVA.co.id – Penjualan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car memang moncer. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun sejak awal memprediksi, kehadiran LCGC dapat menyumbangkan sedikitnya 100 ribu unit per tahun.

Hingga tahun ini, setidaknya sudah ada lima merek LCGC yang telah mewarnai pasar otomotif nasional yakni, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Datsun Go dan Go+ Panca, serta Suzuki Karimun Wagon R.

Dalam waktu dekat, Toyota dan Daihatsu akan menghadirkan mobil kembar tujuh penumpang di kelas LCGC, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra. Kedua mobil ini bakal memiliki desain layaknya mobil serbaguna Low Multi Purpose Vehicle (MPV).

Lantas apakah dengan semakin banyaknya LCGC akan merusak harga jual mobil bekas, mengingat harga yang ditawarkan lebih menggiurkan dengan status mobil baru?

Chief Operating Officer Mobil88, Halomoan Fischer, mengatakan, keberadaan LCGC sejak 2013 tidak pernah membuat penjualan mobil bekas rusak.

“Kalau mobil baru juga nantinya kan jadi mobil bekas juga. Justru adanya LCGC akan menjadi pasar mobil bekas bergairah,” kata Fischer saat ditemui wartawan di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta.

Menurut Fischer, dengan adanya mobil-mobil baru seperti LCGC, maka itu hanya akan membuat para penjual mobil bekas melakukan penyesuaian harga. Untuk imbas yang lebih jauh, kata dia, itu kembali lagi pada produk mobil baru yang diluncurkan, apakah menarik animo konsumen atau tidak.

Adapun jika terdapat penjual mobil bekas yang menjerit karena LCGC, itu kemungkinan karena dilernya memiliki stok banyak dengan usia cukup tua, sehingga harga mobil yang dijual lebih ditekan.