Ada 3 Diler Lagi Teriak Minta Ganti Rugi ke Ford

Ford hengkang dari Indonesia pada Rabu 10 Februari 2016.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Semua diler Ford yang tersebar di Indonesia ternyata sudah kompak melayangkan somasi dan meminta ganti rugi kepada Ford Motor Indonesia (FMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Ford di Tanah Air.

Langkah tersebut bergulir setelah FMI mengumumkan langkah hengkang dari Tanah Air. Akhir bulan lalu, sebanyak 31 diler resmi Ford kemudian melayangkan somasi keduanya dengan meminta ganti rugi sebanyak Rp1 triliun karena keputusan mengejutkan itu dianggap merugikan mereka. Ford juga diminta untuk membeli produk-produk dari diler yang tak laku dijual.

Selain itu, rupanya ada juga perwakilan ketiga diler principal yang berada di Manado, Makassar, dan Palu, yang berada di bawah naungan PT Kumala Motor Prima, yang teriak ke FMI. Permintaan ganti rugi sendiri sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum 31 diler melakukan somasi.

Menurut Erwin Tandiawan, pemilik diler PT Kumala Motor Prima, permintaan ganti rugi dirasa logis mengingat pihaknya sangat dirugikan dengan keputusan mundur FMI. Bisa dibayangkan, dana yang keluar untuk membangun sebuah diler Ford di satu wilayah, serta berbagai elemen pendukungnya.

"Itu kami lakukan sebelum beberapa gabungan diler yang kemarin melayangkan somasi. Karena kami merasa dirugikan dengan keputusan FMI yang kemarin,” ujar Erwin Tandiawan kepada VIVA.co.id, Kamis, 14 Juli 2016.

Erwin sendiri mengaku jengkel lantaran hingga kini tidak menerima tanggapan apa pun dari pihak FMI terkait permintaan ganti ruginya yang seakan diabaikan. “Kami memang belum mengambil langkah hukum, kami hanya meminta ganti rugi dengan pihak FMI dan sampai sekarang tidak ada jawaban apa pun," kata dia.

Sejauh ini, FMI sendiri sudah mengambil langkah baru soal statusnya di Indonesia. FMI mengaku sudah mengantongi nama pihak ketiga yang akan melanjutkan pelayanan purna jualnya di Indonesia, yakni RMA Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Thailand. Terkait hal itu, Erwin belum mau mengomentari keputusan baru FMI.