Ingin Punya Mobil Klasik? Ketahui Dulu Penyakitnya

Pameran mobil klasik di Bali.
Sumber :
  • Bobby Andalan (Bali)

VIVA.co.id – Makin tua makin dicari. Itulah nasib segelintir mobil lawas yang ada di Indonesia. Ya, populasi mobil-mobil keluaran beberapa puluh tahun lalu ini memang tidak banyak. Sebagian besar sudah menjadi bangkai besi tua yang tidak indah dipandang.

Meski sedikit, namun penggemar mobil klasik cukup banyak jumlahnya. Rata-rata pemilik mendapatkan mobil hasil warisan dari ayah maupun kakek mereka.

Meski sudah dirawat sedemikian rupa, namun mobil klasik seolah-olah memiliki masalah yang tidak pernah selesai.

Untuk mengetahuinya, VIVA.co.id coba bertanya ke beberapa pemilik mobil klasik. Salah satunya Raden Linov, pemilik Toyota Corolla Veteran tahun 1978. Linov mengatakan, penyakit yang sering menimpa mobil lawas itu yaitu kaki-kaki mobil yang sudah mulai rapuh.

"Kalau kebanyakan sih kaki-kaki, mobil umur tua sudah rapuh pastinya. Makanya, kalau mau beli mobil lawas, dicek kaki kakinya," kata Linov kepada VIVA.co.id, Kamis 15 September 2016.

Selain itu, kata dia, pada mobil keluaran lama yang masih memakai platina untuk menyalakan busi, biasanya butuh perhatian ekstra.

"Kerusakan atau setelan platina yang tidak tepat akan menyebabkan mobil susah menyala, dan tentunya harus diatur terus secara berkala. Ini penyakitnya," ujar dia.

Sementara itu, Viano Indra, pemilik mobil Mercedes Benz (Mercy) 250s tahun 1967 mengatakan, penyakit mobil lawas biasanya terdapat pada mesin mobil yang suka brebet atau tidak stabil putarannya.

"Mesin brebet, biasanya karena pasokan bensin tidak normal. Entah filter udara atau bensin yang kotor. Masalahnya mobil lama kan masih pakai karburator," kata Viano.

Selain itu, kata dia, mobil lawas juga terkadang mengalami overheat. "Kalau overheat, bisa jadi karena mesinnya kurang bagus. Tapi itu beberapa mobil saja. Kalau perawatannya bagus, enggak masalah," jelasnya.