Kenali Gejala 'Fan Belt' Mobil Harus Diganti

Fan belt mesin mobil.
Sumber :
  • Serpentinebelthq

VIVA.co.id – Sejatinya fan belt pada mobil berfungsi untuk memutar berbagai komponen mesin, mulai dari pompa oli hingga alternator. Tanpa adanya fan belt, mobil dipastikan tidak akan bisa digunakan. Namun, meski terbilang penting fungsinya, namun banyak pengguna mobil yang abai akan perawatan fan belt. Seperti kebanyakan komponen mobil, fan belt juga memiliki umur pemakaian dan harus dilakukan perawatan.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi mengatakan, komponen yang satu ini juga perlu mendapatkan perawatan agar tidak mudah rusak.

"Perawatan yang sederhananya, contoh dengan cara mengatur kekencangan tali kipas sesuai ukurannya. Pasnya itu kalau bisa pengaturannya jangan terlalu kencang dan terlalu kendur," kata Anjar kepada VIVA.co.id, Rabu, 26 Oktober 2016.

Selain itu, usahakan rutin melakukan pengecekan ke bengkel resmi dan mengetahui masa pakai fan belt agar tidak terjadi kasus karet putus di jalan. Jika kondisinya retak atau sobek, meski sedikit, dianjurkan untuk segera diganti. "Usahakan pas tiap kelipatan 10 ribu kilometer sudah harus diganti. Apalagi kalau ada tanda-tanda keretakan," ujar dia.

Tanda lainnya, yakni timbulnya bunyi berdecit pada ruang mesin dan terdengar suara benturan di bagian mesin. Bunyi ini muncul akibat karet mengalami selip, karena karet sudah tidak bisa lagi memutar pulley dengan sempurna. "Apabila fan belt sudah mengeluarkan bunyi, maka harus dilakukan pergantian," ujar dia.

Jika tidak cepat diganti, tali yang memutar kipas pendingin radiator atau pompa air akan putus, dan bakal mengakibatkan overheat. Ini bisa dilihat dari naiknya jarum penunjuk suhu mesin di dasbor.