Mengapa Diameter Piringan Cakram Mobil Berbeda-beda?

Ilustrasi rem mobil.
Sumber :
  • Jalopnik

VIVA.co.id – Penggunaan cakram berdiamater besar, dan kaliper dengan jumlah piston lebih dari satu tentu sering dilihat pada mobil kelas premium sejenis supercar, sedan sport dan Sport Utility Vehicle (SUV). 

Kondisi tersebut tentu berbeda dengan mobil-mobil Multi Purpose Vehicle (MPV), hatchback, city car, atau Low Cost Green Car (LCGC).

Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor mengatakan, mobil sekelas Avanza serta Agya yang dibekali kaliper piston hanya satu semua karena mengimbangi kapasitas mesin. Kondisi tentu akan berbeda dengan mobil seperti Fortuner, hingga Land Cruiser yang dibenamkan kaliper piston rem dua hingga tiga unit.

"Logikanya, semakin besar tenaga mobil pasti membutuhkan daya pengereman yang besar. Seperti supercar saja, mana ada yang menggunakan disc brake kecil dan kaliper kecil," ujar Iwan saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Menurut Iwan, jika jumlah piston pada kaliper lebih banyak, tentu tekanan hidrolik akan menjadi lebih besar. "Maka jika tenaga mobil semakin besar pasti kalipernya menggunakan piston lebih banyak dan disc brake lebih besar," ujarnya menjelaskan.

Lantas bagaimana bila jumlah piston kalipernya saja yang diperbanyak, sementara cakram tetap kecil, atau kebalikannya cakram lebih besar, sementara jumlah kaliper pistonnya sedikit? "Kalau jumlah piston banyak, tapi disc brake kecil, tetap saja pengereman lebih maksimal, jadi logikanya sama saja, tetapi dari segi desain tentu tidak bagus," katanya.

Pabrikan tentu mempertimbangkan bukan hanya piston kaliper saja yang diperbanyak, namun diiringi dengan diameter cakram yang semakin besar. Semua itu diperhitungkan dengan matang.

(mus)